Sebelumnya, industri esports Indonesia masih di anggap sebagai aktivitas pergumulan kaum lelaki. Namun, perkembangannya kian menarik berkat kehadiran para srikandi yang memberi warna berbeda.
Para pejuang esports wanita ini juga berkontribusi dalam memajukan dunia esports. Mulai dari berjibaku sebagai pro player, caster, penggiat komunitas difabel, cosplayer , sampai wajah representasi tim esports alias brand ambassador.
Keenam Srikandi Esports di bawah ini jadi pilihan Esports.ID sebagai figur wanita dengan kinerja paling bersinar di tahun 2019. Yang pasti, mereka lebih dari sekedar senyum manis atau cuap-cuap di layar hadapan anda.
Inilah 6 Srikandi Esports versi Esports.ID...
Salah satu caster, host dan figur esports wanita yang sudah dikenal lama oleh komunitas. Mongstar kini memasuki tahun kelima sejak debut caster pada 2015 silam.
Terkenal dengan gaya ngapaknya, wanita kelahiran Purwokerto ini keranjingan main gim akibat pengaruh sang kakak ketika masih kecil. Clara kemudian mengenal DotA sampai masuk ke komunitas yang menaungi pemain se-Indonesia. Dari komunitas itulah ia mendapat tawaran sebagai manajer tim Dota di The Prime lalu RRQ hingga nyambi jadi shoutcaster di Ligagame.
Kiprahnya terus meroket di tahun 2019. Beragam event besar tak ragu menggunakan jasanya sebagai host, caster, influencer sampai pembicara. Mulai dari ESL National Championship, DG League, Piala Presiden Esports, MPL Season 3, Kaskus Battleground, Acer Predator League, IEL dan PINC 2019.
Nona manis ini juga dipercaya banyak brand peripheral untuk mempromosikan produk mereka. Diantaranya Acer, Razer, Corsair, Lenovo dan masih banyak lagi.
Pesona Mongstar yang bersinar di 2019 diyakini akan tetap cerah menyongsong 2020!
Ex-member JKT48 ini makin dikenali setelah keputusannya pindah dari Alter Ego ke ONIC Esports. Seiring prestasi ONIC yang mendominasi kancah Mobile Legends tanah air, semakin besar pula popularitas Christy Chriselle di mata pecinta esports.
Bergabung dengan tim berlogo landak kuning pada bulan Juni 2019, Kity panggilan akrabnya langsung bertugas menemani perjalanan sang jawara MPL 3. Ia juga jadi tajuk utama di beberapa konten YouTube ONIC dengan tema #HALOKITY.
Tak perlu waktu lama buat Kity jadi sensasi sosial media. Senyum manis dengan mata bersinar jadi pemandangan yang dinanti-nanti kala ONIC manggung di MPL 4 lalu. Walau Udil dkk tak tampil sememukau dulu, kehadiran Kity jadi obat penenang untuk para Sonic.
Kehadiran Kity sepertinya membuat persaingan ketat brand ambassador dengan EVOS.Angel sebagai BA esports paling cantik di 2019. Bagaimana menurutmu Sobat Esports?
Skuad PUBG Mobile ladies dari Bigetron ini mengecap sukses instan semenjak diakusisi pada bulan April 2019.
Belletron yang diperkuat oleh Kyra, Babyla, Lea, Alicee dan Vien sudah mempersembahkan juara 1 FG.ID Ladies Star Challange Season 1. Disusul dengan kemenangan turnamen Sultan Gaming PUBGM Competition sebelum mencapai puncak prestasi di PINC Ladies Grand Final 2019.
Kehadiran mereka juga berkontribusi besar dalam popularitas Belletron di sosial media. Dari 20 ribuan follower sejak Belletron PUBGM pertama kali diperkenalkan, kini follower Instagram mereka sudah mencapai 140.000.
Bisa dikatakan di tahun 2019, Belletron sulit tersaingi, apalagi dengan dibentuknya tim kedua Belletron Elite. Tampaknya ini merupakan strategi dari manajemen untuk melanjutkan dominasi para Srikandi di tahun 2020.
2019 nama Icha Annisa "Mochalatte" naik daun dibelantika percasteran tanah air. Dikenal sebagai orang yang easy going, gemar bercanda dan handal bermain game, ia turut menghiasi event turnamen besar tanah air utamanya bergenre battle royale.
Icha berangkat dari dunia modeling, lanjut jadi pekerja kantoran dan sempat mengabdi di Female Fighter sebelum akhirnya nyaman di profesi caster. Tahun ini, panggilan bertugas tak henti berdering di telepon Icha. Kalian bisa menemukan wajah khas wanita Indonesia satu ini di poster Asia Pacific Predator League, Dunia Games Pro League, Bubu Esports Tournament dan masih banyak lagi.
Beruntung bagi kalian yang ketemu Icha berkunjung ke sekolah atau kampus. Tahun lalu, Icha sesekali bersafari ke luar daerah untuk event-event lokal atau menjadi pembicara seperti dalam rangkaian Kaskus Battleground. Icha ditugaskan untuk mengedukasi masyarakat tentang esports bahwa bila ditekuni dengan benar, bisa menjadi peluang penghasilan di masa depan.
Namun yang membuat Icha bersinar bukan cuma soal banyaknya kerjaan yang ia penuhi, tapi bagaimana ia tetap bangkit meski terkena hujatan netizen.
Icha sempat jadi salah satu korban body shaming online. Bahkan Icha mengaku pernah nangis di tempat ketika sedang ngecast karena melihat makian di kolom komentar. Tapi itu semua tak menyurutkan kecintaannya akan bidang ini bahkan berencana untuk melebarkan aktivitasnya ke streaming dan membuat konten YouTube kuliner.
Srikandi satu ini bakal kalian temui dalam event yang melibatkan kawan-kawan berkebutuhan khusus. Para gamer esports yang punya keterbatasan namun keinginan tak terukur untuk bisa berprestasi layaknya gamer-gamer adanya. Kak Shena adalah sosok yang paling peduli dengan mereka.
Sulit rasanya jika Shena tak pecicilan kesana kemari (memang begitu orangnya menurut caption di Instagramnya). Membuat rencana, mengatur acara untuk merangkul saudara yang kerap dimarjinalkan. Bergelut di dunia esports sejak tahun 2015, Shena menyadari teman disabilitas bukan kesulitan untuk bersaing, tapi kesulitan mendapat advokasi dan akses yang setara dengan orang lain. Untuk itu ia menggelar acara seperti Patriot Esports Championship Juni 2019 lalu dimana tak ada pembatas antara pemain disabilitas dan normal.
Kepedulian Shena berangkat dari pengalaman pribadinya sendiri. Ia belajar banyak tentang disabilitas dari sang adik tercinta yang mengalami down syndrome. Hal itu pula yang mendorongnya mencari pengalaman lebih ketika mendaftarkan diri menjadi koordinator relawan di Asian Para Games 2018.
Shena bersama sekelompok teman akhirnya mendirikan Esports Ability Indonesia pada April 2019. Komunitas ini membantu melakukan pelatihan dan scrim untuk difabel melawan non-difabel. Ia juga kerap mengikutsertakan anggotanya dalam event-event esports offline agar teman disabilitas punya mental bertanding yang baik.
Shena juga seorang official host di Arena.id dengan tajuk Ya Ampun Gaming. Pembawaannya yang jenaka dan percaya diri dijamin membuat dahaga humor receh anda terpenuhi.
Jeanice atau yang akrab dengan sapaan Jeje tak kalah sibuk di 2019 dengan para srikandi sebelumnya. Banyak program-program yang Jeje bawakan layaknya pemandu acara selebriti. Seperti Good Gamer di Kompas tv serta reality show esports pertama di Indonesia First Warrior.
Piawai berinteraksi didepan kamera, profesional menjalankan tugas dan tentunya sinar kecantikan Jeje bikin komunitas esports jatuh hati. Sudah lebih dari setahun Jeanice dipercaya sebagai brand ambassador dari Acer Predator. Ini membuktikan citra baik yang Jeje bawa untuk produk pelaku industri yang menggunakan jasanya.
Kalau kalian kepoin instagramnya, bisa terlihat betapa rapih Jeje mengatur bukti kerja yang telah ia lakukan. Jeje mengubah laman sosial media menjadi portofolio yang menarik bagi pemberi tawaran kerja.
Wanita yang baru saja berulang tahun pada 14 Januari lalu masih akan menghiasi event esports sebagai mc dan host. Terutama karena kinerja Jeje sudah dikenal baik oleh komunitas esports.
Itu dia para Srikandi pilihan Esports.ID. Kehadiran mereka tahun lalu bikin event esports jadi lebih seru kan untuk ditonton. Siapa yang ngga sabar ketemu mereka lagi tahun ini?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|