Fighter Tank Terlupakan yang Pernah Diandalkan EVOS & RRQ Hoshi

Billy Rifki
10/02/2021 12:52 WIB
Fighter Tank Terlupakan yang Pernah Diandalkan EVOS & RRQ Hoshi
Esports.ID

Dua tim terbaik Mobile Legends Indonesia yakni RRQ Hoshi dan EVOS Legends pernah mengukir sejarah di pentas nasional dan internasional. EVOS Legends misalnya, adalah juara dunia Mobile Legends pertama, sedangkan RRQ Hoshi pernah juara MPLI dan tiga kali pemenang MPL Indonesia.

Karena gaya bermain kedua tim yang unik, tak jarang mereka memunculkan strategi tak biasa dalam pertandingan. Salah satunya menggunakan hero yang tak sesuai dengan tugas utamanya. Di meta saat ini dikenal fighter yang dijadikan tank. Beberapa contoh populernya adalah Silvanna, Hilda dan Jawhead. Namun, di era EVOS dan RRQ ada juga fighter tank yang kini terlupakan. Siapa saja yah?

- X Borg

Dikenal sebagai fighter yang solid, kemampuannya menjaga lane, memberikan damage per second yang baik serta ledakan area yang mematikan saat team fight jadi keunggulan X Borg. Hero ini biasanya dipilih untuk menjaga sidelane, namun EVOS Legends pernah mengandalkan X Borg untuk jadi tank.

Fire Missiles membantu tim clear wave dengan cepat. Sebagai tank, hero ini juga tanky dan cenderung aman karena punya dua baris darah berbeda yakni darah normal dan darah dari Firaga Armor. Berkat Firaga Armor inilah X Borg jadi tanker yang disegani.

Tidak mungkin untuk memburst X Borg karena saat Firaga armor terpecah, X Borg akan melepaskan diri dan tak menerima damage untuk sesaat. X Borg mungkin satu-satunya hero yang sangat ideal membeli item Immortality lebih dulu dibandingkan hero lainnya. Apalagi dengan tipikal pemain seperti Donkey yang senang memancing dan membuat musuh terhasut untuk mengeluarkan skill mereka, X Borg cukup berjasa menjadikan EVOS Legends jadi tim terkuat saat itu.

- Terizla

Satu lagi fighter andalan EVOS Legends adalah Terizla. Dikenal punya ketahanan tubuh yang baik karena pasifnya mengubah persentase darah yang hilang jadi damage reduction. Ayunan palu gadanya juga patut diperhitungkan karena punya damage yang besar, cocok untuk membersihkan minion atau memberikan haras ke musuh.

Sebelum Silvanna laris manis, ultimate Terizla sedikit banyak punya konsep yang sama dengan lingkaran Imperial Justice Silvanna. Musuh akan terkunci beberapa saat di area Terizla sehingga memudahkan team fight bagi tim EVOS. Sayangnya, hero ini sangat lambat dan tak memiliki alat inisiasi atau pun melarikan diri yang baik sehingga wajar kalau strategi ini tak jadi meta.

- Khaleed

Sejak kemunculannya, Khaleed diperebutkan oleh tim karena kemampuan laningnya yang baik. Damage yang tinggi di awal game membuatnya tak punya banyak saingan di sidelane saat itu. Namun, RRQ Hoshi punya cara pandang yang berbeda dengan Khaleed.

Kalau mereka dapat kesempatan menggunakan sang pengendali pasir, Khaleed akan diposisikan sebagai tank. Bermodalkan movement speed tinggi dari pasif Sand Walk, hero ini bisa mengharras musuh dengan mudah Bahkan sebagai tanker tanpa emblem yang memiliki boost physical attack, sabetan pedang Desert Tornado bisa menghilangkan darah musuh lebih dari setengahnya bila terkena tiga kali beruntun.

Khaleed juga pandai meng-kite musuh karena punya heal yang mengesalkan. Karena sebagai tank akan mengarahkan Khaleed membeli item defensif seperti Queen Wings dan Oracle, heal dari Quicksand Guard akan meningkat deras. Plus, ultimatenya adalah skill cc besar yang bisa mengubah keadaan kalau mendarat dengan tepat.

- Kaja

Dulu, Kaja adalah fighter yang sangat ditakuti. Ultimatenya unik karena merupakan efek suppressed, status efek yang tak semua hero miliki pada stunnya. Hero ini gesit, bisa poke dari jauh dan damage tinggi. Ultimate mautnya Divine Judgement adalah alat paling efektif untuk mengunci hero-hero lincah.

Kaja mengikat musuh dan menyeretnya menjauh dari lawan lain. Hampir pasti musuh yang tertarik bakal langsung kembali ke base karena kehabisan darah dan kesempatan selamat. Donkey kerap menggunakan hero ini sebagai alternatif dari Chou.

Keduanya punya kesamaan dalam kemampuan mengincar satu target utama agar bisa langsung dieliminasi secara cepat.

Sayangnya, keempat hero tersebut agak sedikit kurang diperhatikan oleh player public dan profesional. Mungkinkah mereka punya kesempatan untuk tampil di MPL Indonesia ketujuh nanti?