Berbagai Cara Emiten Indonesia Lebarkan Sayap di Bisnis Esports

Billy Rifki
20/08/2021 14:42 WIB
Berbagai Cara Emiten Indonesia Lebarkan Sayap di Bisnis Esports
cnbcindonesia.com

Perusahaan atau emiten tanah air mulai melihat esports sebagai sumber bisnis dan keuntungan yang baru. Berdasarkan data Newzoo, Indonesia memiliki potensi pasar terbesar di Asia Tenggara. Estimasi raihan pendapatan dari industri gaming mencapai US$ 1,7 miliar atau setara Rp 24,3 triliundi tahun  2020 dan diprediksi tumbuh sekitar 25-35% per tahunnya. Secara global, pasar game diproyeksikan memiliki tingkat pertumbuhan tahunan sekitar 7,2%  antara 2019 dan 2023 menjadi US$ 204,6 miliar atau sekitar Rp 2.925 triliun.

Beberapa emiten Indonesia yang sudah menjejalkan kaki untuk berbisnis di esports diantaranya memilih membentuk tim esports atau terlibat dalam penyelenggaraan turnamen esports. Berikut adalah tiga emiten Indonesia yang terjun ke industri esports dilansir dari CNBC Indonesia:

- Bali Bintang Sejahtera

Emiten pengelola klub sepak bola Bali United, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) melebarkan sayapnya ke esports lewat anak usahanya, PT IOG Indonesia Sejahtera. Tim esports BOLA punya dua divisi esports aktif yang terjun di kancah Free Fire dan FIFA.

Beberapa prestasi yang sudah berhasil diraih divisi esports mereka diantaranya menjadi juara di Free Fire Asia Invitational 2019, jawara Free Fire Master League Season III - Group C dan juara Virtual Bundesliga International Series Asia Continental.

Mengacu pada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 4 Agustus 2021, terkait perubahan tujuan penggunaan dana hasil IPO. BOLA mengalokasikan 1,3% dari dana hasil penawaran umum (IPO, initial public offering) untuk membangun gaming house serta fasilitas pendukung milik PT IOG Indonesia Sejahtera.

- MNC STUDIOS INTERNATIONAL

Emiten lainnya yang ikut masuk ke industri e-Sports adalah emiten Grup MNC PT MNC Studios International Tbk (MSIN), anak usaha PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Menurut informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), MNC telah mencapai kesepakatan dengan penerbit game online terkemuka, PT Garena Indonesia, untuk memproduksi Free Fire Master League Div 1 (FFML) Season IV dan Free Fire Indonesia Masters (FFIM) 2021.

Garena adalah entitas bisnis gaming di bawah Grup Sea Ltd asal Singapura, induk usaha dari PT Seabank Indonesia dan Shopee. Nantinya, turnamen tersebut akan disiarkan di berbagai jaringan distribusi milik Grup MNC seperti MNCN TV FTA, GTV dan super-app RCTI+.

- LINK NET & GOPAY

Perusahaan penyedia jasa internet dan TV kabel milik Grup Lippo PT Link Net Tbk (LINK) dan anak usaha Gojek PT Dompet Karya Anak Bangsa (GoPay) juga terciduk main tangan di bisnis eSports. 

Sejak 2019, LINK beberapa kali menyelenggarakan turnamen esports, seperti bekerja sama dengan Indonesia Esports Association (IESPA). Untuk tahun ini, LINK menggelar turnamen First Warriors: Ultimate Battle Championship yang dimulai pada Juli hingga Oktober mendatang. Game yang tercakup dalam turnamen tersebut adalah Free Fire, Call of Duty Mobile, PUBG Mobile dan Valorant.

Sementara GoPay merambah ke dunia esports dengan menjadi alat pembayaran membeli game, skin, diamond, dan lainnya di Google Play Store. GoPay juga aktif berkolaborasi dengan tim esports profesional seperti AURA, RRQ, dan BTR. Lalu mendukung sejumlah ajang eSports tingkat nasional.

Itu dia beberapa emiten yang biasanya aktif di bursa saham, kini terjun ke bisnis dunia esports karena melihat peluang keuntungan besar. Bagaimana menurut sobat esports?