Memasuki akhir tahun 2021, Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) menggelar acara bertajuk Media Gathering PBESI, di Jakarta, Rabu (22/12) kemarin. Tak hanya beramah-tamah dengan rekan media, PBESI juga memaparkan tiga program (desain) besar esports Indonesia, yakni Pembinaan Atlet Usia Dini, Jenjang Kompetisi Nasional Sistematis dan Terukur serta Esports Summit Indonesia 2022.
Pembinaan Atlet usia dini tentu menjadi salah satu yang sangat penting, mengingat esports kini sudah menjadi cabang olahraga prestasi yang tentunya membutuhkan pembibitan sejak usia dini. Menurut data yang dirilis PBESI, diperkirakan pemain esports di Indonesia akan mencapai angka 50 juta di tahun 2024, dimana 26 persennya berusia 13 – 17 tahun (usia sekolah). Angka ini cukup tinggi, dimana hampir 15 juta pemain esports nantinya masih berada di bangku sekolah.
Kepala Program Akademi Esports Garudaku, Robertus Aditya mengatakan bahwa pelatihan tersebut bukan kursus bermain game, tetapi bagaimana berkembang saat bermain esports. “Ada kebutuhan untuk pembekalan sejak usia dini. Saat ini progtam Akademi Esports telah mendapat dukungan dari 34 ESI di provinsi untuk pemerataan dan pembangunan di daerah.”
PBESI dan Garudaku berkomitmen untuk membentuk dan menjalankan kegiatan ekstrakulikuler esports dalam upaya pembinaan talenta dan pembekalan baik hardskill maupun softskill bagi para anggota komunitas esports ditingkat SMP, SMA dan SMK.
Keseriusasn PBESI telah terlihat kala menggelar Coaching Clinic Pelatih Ekstrakulikuler Esports pada 13 – 16 Desember 2021 kemarin untuk mencari pelatih-pelatih esports terbaik di tanah air. Kegiatan perdana ini diikuti oleh 35 orang calon pelatih dari provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
1