Esports

Riot Games Bayar 100 Juta USD Untuk Kasus Diskriminasi Gender!

faizalkamill
29/12/2021 14:40 WIB
Riot Games Bayar 100 Juta USD Untuk Kasus Diskriminasi Gender!
Riot Games

Riot Games membayar uang penyelesaian sebesar 100 juta USD dalam rangka menyelesaikan gugatan diskriminasi gender yang terjadi di dalam perusahaan. Gugatan yang didaftarkan pada tahun 2018 ini menyangkut diskriminasi berbasis gender yang dilayangkan oleh para pekerja Riot Games. Menurut siaran pers Riot, sebesar 80 juta USD akan dibayarkan kepada semua “karyawan tetap dan mantan karyawan tetap, dan pekerja kontrak wanita di California yang bekerja dari November 2014 hingga sekarang.” Riot juga membayar tambahan $20 juta untuk menutupi biaya pengacara dan pengeluaran lainnya.

Dalam gugatan pada tahun 2018 yang dilayangkan oleh Melanie McCracken and Jes Negrón menyampaikan bahwa telah terjadi diskriminasi gender dan seksisme di dalam Riot Games. Setelah kasus ini diangkat, sebanyak 1065 karyawan dan mantan karyawan wanita serta 1300 wanita pekerja kontrak menyetujui tentang kebenaran gugatan tersebut. Gugatan ini pertama kali diajukan setelah sebuah laporan tentang praktik budaya seksisme di Riot Games dipublikasikan oleh Kotaku. Pada awalnya Riot hanya bersedia untuk membayar 10 juta Dollar sebagai uang damai namun California Department of Fair Employment and Housing (DFEH) turut membantu untuk menaikan uang ganti rugi hingga 400 juta USD.

Headquarter Riot Games

Baik California DFEH dan California Division of Labor Standards Enforcement (DLSE) keberatan dengan penyelesaian awal senilai 10 juta USD. Mereka ingin memastikan bahwa para pekerja yang terdampak mendapatkan uang penyelesaian yang adil. DFEH juga memberikan persyaratan bagi Riot Games agar hal ini tidak kembali terjadi seperti:

  • Menyiapkan cadangan uang tunai sebesar 6 juta USD setiap tahun selama tiga tahun dari keputusan persetujuan (dengan total $18 juta) untuk melakukan penyesuaian gaji dan untuk mendanai program keragaman, ekuitas, dan inklusi.
  • Menyediakan 40 posisi tetap di bidang engineer, quality assurance, atau bagian art-design kepada para pekerja kontrak yang memenuhi syarat.
  • Mempekerjakan pihak ketiga independen yang disetujui oleh DFEH untuk melakukan analisis kesetaraan gender atas gaji karyawan, penugasan kerja, dan promosi setiap tahun selama tiga tahun dan memperbaiki perbedaan yang tidak dapat dijelaskan dengan alasan yang sah dan bonafide.
  • Menyewa pihak ketiga independen yang disetujui oleh DFEH untuk mengaudit kepatuhan terhadap perlindungan tempat kerja, termasuk tinjauan investigasi dan hasil pengaduan, setiap tahun selama tiga tahun.

Riot Games

“Hari ini merupakan hari yang baik bagi para pekerja wanita di Riot Games dan untuk seluruh wanita yang bekerja di perusahaan video game dan teknologi yang pantas mendapatkan lingkungan kerja yang bersih dari pelecehan dan diskriminasi,” ucap Genie Harrison selaku penasehat penggugat.

“Kami mengapresiasi niatan Riot untuk introspeksi sejak tahun 2018 agar menciptakan lingkungan kerja yang lebih ragam dan inklusi. Kami juga mengapresiasi kesediaan Riot untuk bertanggung jawab atas masa lalunya, dan komitmennya untuk melanjutkan keadilan dan kesetaraan di masa depan.”

Juru bicara dari Riot menyampaikan bahwa perusahaan berharap penyelesaian ini mengakui mereka yang memiliki pengalaman negatif di Riot dan menunjukkan keinginan Riot untuk memberi contoh dalam bertanggung jawab dan menggalakan kesetaraan di industri game. Bagaimana pendapatmu Sobat Esports?