Perusahaan Fantasy Esports, FanClash, telah menyiapkan dana sekitar 40 juta USD untuk memperluas rencana perusahaan secara global, membangun tim, sekaligus menggapai pengguna baru.
Pasca diluncurkannya di India pada tahun 2021 dan Filipina pada 2022, FanClash memperluas operasinya ke Vietnam dan Amerika Serikat pada awal 2023 mendatang.
FanClash merupakan organisasi yang didirikan oleh salah satu mahasiswa Institute of Technology (IIT) Kharapgpur dan Indian Institute of Management (Ahmedabad) bersama dengan anggota inti yang saat ini telah menjadi bagian dari organisasi terkenal seperti Zomato, PayTM, Samsung dan Amazon.
Investasi fase awal, FanClash, berhasil mengumpulkan total US$10 juta dari Sequoia Capital India, Falcon Edge (Alpha Wave Ventures) dan Info Edge India pada bulan Agustus 2021. Investor yang ada bersama dengan Matic Networks (Polygon) juga ikut memimpin penggalangan dana Seri B tersebut.
Perusahaan tersebut memanfaatkan popularitas esports dan menggandeng para penggemar dengan pengetahuan luas di platformnya. Salah satu pendiri FanClash, Rhisabh Bhansali, mengungkap bahwa Penggemar esports di seluruh dunia menghabiskan sekitar 8-10 jam seminggu untuk menonton turnamen dan gameplay. Namun, belum cukup membuka jalan bagi para player dan audiens untuk memonetisasi pengetahuan mereka dengan cara apa pun.
Beberapa pelanggan menyukai FanClash bukan hanya karena diberi kesempatan untuk bersaing dalam permainan fantasy, tetapi juga membuatnya mandiri secara finansial dan dianggap serius sebagai penggemar esports.
Melalui aplikasi FanClash, para penggemar dapat menguji pengetahuan mereka tentang esports dengan mengikuti kontes fantasy. Kontes ini mirip dengan Fantasy Premier League di dunia sepak bola. User FanClash juga dapat membangun tim impian mereka dengan mengikuti beberapa kontes yang menampilkan game esports populer Dota 2, PUBG, Valorant, Free Fire, COD Mobile, dan CS:GO.
Para pengguna akan membuat tim, lalu memilih pemain yang menurut mereka akan tampil di dalam kontes tertentu. Pengguna juga dapat memperoleh poin yang kemudian dapat dikonversi ke mata uang dunia nyata sesuai dengan performa para pemain turnamen yang berada di dunia nyata.
Rajan Anandan, selaku Direktur Pelaksana mengatakan bahwa Game online ini sudah memiliki lebih dari 300 juta user di India dan esports nya telah mencapai lebih dari 100 juta pemain India.
Pasar game online telah menghasilkan uang dengan baik dan berada di jalur yang tepat untuk melampaui pendapatan US$5 miliar pada tahun 2025. Seiring dengan peluangnya saat ini, FanClash sedang membangun tujuan baru yang menarik bagi penggemar esports dengan produk luar biasa yang dicintai oleh penggunanya. Bagaimana menurutmu?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|