Pakar Sarankan Esports Masuk Kurikulum Sekolah

Mallasak
12/06/2023 16:17 WIB
Pakar Sarankan Esports Masuk Kurikulum Sekolah
Credit: eraspace

Esports merupakan olahraga elektronik yang sedang digemari oleh kalangan remaja di dunia. pakar generasi dan sejarawan nilai-nilai kontemporer, Eliza Filby seperti dikutip dari Express, Senin (12/6/2023) mengatakan bahwa esports perlu dimasukan kedalam kurikulum sekolah, guna mengajarkan keterampilan digital yang vital untuk anak.

Filby menerangkan kedepan keterampilan teknis dan juga pekerjaan dipasar digital akan semakin berkembang, menurutnya esports telah melakukan hal tersebut. Karenanya, Filby menilai sekolah perlu melakukan persiapan untuk anak-anak guna menjawab perkerjaan modern dimasa yang akan datang.

Filby juga mengomentari terkait sebuah penelitian kurikulum berbasis teknologi yang digagas oelh dua raksasa teknologi yakni Dell dan Intel. Dalam penelitian tersebut ditemukan koresponden 700 anak berusia 11 hingga 17 tahun ingin ada lebih banyak mata pelajaran berbasis teknologi dalam kurikulum sekolah dan sebanyak 41 persen responden mengaku berminat pada esports

Kemdian beberapa koresponden lain memiliki minat pada pembuatan konten, coding, dan pembuatan podcast juga tercatat cukup besar. Filby mengatakan sekolah untuk generasi saat ini berbeda dengan generasi sebelumnya, kompetisi esports dapat meningkatkan keterampilan seperti pemecahan masalah.

Credit: Piala Presiden

"Jelas ada kesalahpahaman bahwa bermain gim dan esport tidak memiliki nilai nyata bagi kaum muda, ketika sebenarnya keterampilan bisa dikembangkan, yang akan mempersiapkan mereka untuk masa depan Metaverse dan AI yang tak terelakkan," ungkap Filby.

Dia menyadari ada hal-hal lain yang dibutuhkan Gen Alpha, seperti interaksi dengan alam dan komunikasi tatap muka. Namun, pendidik perlu memahami bahwa bermain gim juga merupakan salah satu pengalaman inti. Kurikulum yang memungkinkan anak-anak untuk fokus pada esport dan keterampilan digital akan sangat bermanfaat.

Dalam studi yang sama, 53 persen siswa berpikir kualifikasi esports akan berguna selayaknya mata pelajaran inti seperti matematika dan bahasa Inggris, dan 45 persen diantaranya menyebut beberapa mata pelajaran pendidikan tinggi.

"Esports dapat membantu mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk peluang kerja di masa depan, jadi batu loncatan ke pendidikan tinggi, magang, dan karier, serta mulai menjembatani kesenjangan keterampilan digital yang terus melebar," ujar Horsburgh.