Esports

Pasca Fatwa Haram, Gimana Nasib Turnamen PUBG di Aceh?

Rendy Lim
25/06/2019 09:50 WIB
Pasca Fatwa Haram, Gimana Nasib Turnamen PUBG di Aceh?
PlayerUnknown's Battlegrounds

Sejak ditetapkannya fatwa haram bagi gim PUBG oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, berbagai isu muncul di masyarakat seiring dengan mulai bergulirnya keputusan ini. Sayangnya, tak sedikit juga dari mereka yang masih bingung dan tidak mengetahui bagaimana harus merespon hal ini. 

Penetapan fatwa haram ini memang belum disertakan hukuman bagi para pelanggarnya.  Wakil Ketua MPU Aceh, Teungku H. Faisal Ali menyebutkan bahwa tahap awal yang saat ini dilakukan adalah sosialisasi fatwa secara persuasif kepada para pemain gim. 

Baru dimulainya seruan untuk melakukan sosialisasi membuat banyak masyarakat Aceh masih tampak acuh dan tetap bermain PUBG seperti biasanya. Bahkan turnamen PUBG yang direncanakan akan berlangsung pada awal Juli mendatang masih membuka pendaftaran peserta. Menariknya, menurut pihak penyelenggara jumlah peserta yang mendaftar malah bertambah pasca pengumuman fatwa haram oleh MPU Aceh

Penyelenggara tersebut menegaskan bahwa mereka akan tetap menyelenggarakan turnamen PUBG tersebut jika pemerintah tidak memberikan tindakan tegas seperti memberikan denda atau hukuman. Berbeda jika sanksi tersebut ditetapkan, maka pihak penyelenggara akan menghentikan turnamen. 

Pemerintah Aceh pun mulai bergerak dengan melakukan sosialisasi, segera setelah penetapan fatwa haram ini oleh MPU. Pada tanggal 22 hingga 23 Juni kemarin, Kasatpol PP Aceh mulai melakukan razia di sejumlah kafe yang terletak di Sigli, Pidie, Aceh Indonesia. Razia tersebut menemukan kafe yang sedang menyelenggarakan turnamen gim PUBG dan langsung membubarkannya. 

Tidak ada perlawanan dari pihak penyelenggara atupun peserta turnamen saat berlangsungnya razia dan mereka menerima untuk dibubarkan.

Seperti yang dikatakan oleh Wakil Ketua MPU Aceh, sosialiasi fatwa saat ini akan dilakukan untuk memberikan masukan persuasif bagi para pemain gim dan sepertinya razia-razia oleh pihak pemerintah akan kerap ditemui terutama pada tempat-tempat biasanya para gamer berkumpul. 

Bagaimana pendapatmu Sobat Esports?