Guild Esports menerima keputusan diskualifikasi dari VALORANT First Strike: Europe playoffs setelah dilaporkan mengeksploitasi bug ketika pertandingan melawan G2 Esports 13 November lalu. Guild Esports memenangkan pertandingan di map tersebut dan menyingkirkan G2 Esports namun karena insiden ini, G2 Esports mengambil tempat mereka dan melaju ke babak selanjutnya.
Insiden ini terjadi karena dalam salah satu ronde, Guild Esports memanfaatkan bug di mana mereka menempatkan tembok milik Sage di atas Turret milik Killjoy dan menaikkan 1 atau dua orang di atas temboknya. Strategi ini digunakan di sisi bertahan map Ascent di Site B. Pemain yang terkena ‘boosting’ bisa melihat lawan lewat jendela di site B dan bisa menembak lawan yang ada di pintu masuk ke B.
This was the boost in question (this clip is not from the Guild vs G2 match).pic.twitter.com/2uvgEmQmW7
— Valorant News (@ValorantUpdates) November 14, 2020
Contoh Bug yang dilakukan oleh Guild
Strategi ini dianggap ilegal oleh pembuat turnamen sehingga membuat Guild harus merelakan kemenangan mereka dan gugur dari kualifikasi tersebut. Riot selanjutnya membuat pengumuman resmi mengenai hal ini. Mereka mengatakan bahwa hal tadi tidak boleh dilakukan di kompetisi profesional. Pada akhirnya G2 menang dan mengamankan posisi di First Strike Eropa. Guild Esports di sisi lainnya masih bisa mengikuti kualifikasi selanjutnya namun harus mulai dari awal lagi.
An update on VALORANT First Strike: Europe
— VALORANT (@PlayVALORANT) November 14, 2020
RIOT officials have discovered that during their game on 11/13 Guild Esports used an exploit against G2 Esports. Exploits are prohibited under Rule 7.2.6 of the Global Competition Policy and as such Guild have been handed a forfeit loss.
Kejadian ini merupakan yang pertama di sejarah VALORANT Esports, di mana sebuah tim terkena diskualifikasi. Tetapi tim G2 Esports juga mendapatkan kritikan karena mereka juga melanggar sebuah peraturan yaitu menggunakan skin Elderflame Vandal. Skin tersebut tidak boleh digunakan di turnamen karena ada bug di mana jika seseorang mengambil senjata ini dari pemain yang sudah tewas, maka akan ada suara naga berulang-ulang sampai game selesai. Meski begitu, G2 nampaknya tidak mendapatkan hukuman apapun atas pelanggaran tersebut.
Di kolom balasan Twitter resmi VALORANT, banyak dari komunitas yang menyayangkan keputusan yang diambil. Mereka merasa bahwa ini bukanlah bug serius. Buktinya pihak Riot Games tidak memperbaikinya selama ini. Bug ini sudah ada di dalam game sejak perilisan Killjoy atau sekitar 3 bulan lalu. Mereka lebih setuju jika Guild Esports mendapatkan peringatan keras ataupun pertandingan diulang. Meski begitu, keputusan resmi tersebut tidak bisa diganggu gugat.
Hingga saat ini bug tersebut masih ada dan sering digunakan di berbagai pertandingan tanpa ada usaha dari Riot untuk menghilangkannya. Jika memang hal ini merupakan hal yang serius, keacuhan Riot untuk memperbaiki bug ini telah menghasilkan keputusan yang tidak adil untuk Guild Esports. Tim ini dirasa memang layak menang atas G2 dalam pertandingan tersebut terlepas dari 1 ronde di mana mereka mengeksploitasi bug tersebut. Bagaimana pendapatmu Sobat Esports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|