Laga grand final Singapura vs. Indonesia terpaksa dihentikan.
Grand final SEA Games ke-32 cabang olahraga esports nomor VALORANT dilaporkan telah mengalami kasus kecurangan yang dilakukan oleh Tim Nasional Singapura ketika berhadapan dengan Tim Nasional Indonesia pada 10 Mei 2023 kemarin.
Melakukan eksploitasi bug dari kemampuan kamera agent Cypher, tindakan tidak adil para atlet Singapura terdeteksi sehingga akhirnya pertandingan terpaksa dihentikan (tactical timeout).
Tim Nasional Singapura kala itu telah memimpin keunggulan dengan skor 1-0 dan tengah menjalankan babak kedua dengan skor 4:10 di Split. Pihak Tim Nasional Indonesia memutuskan timeout pasca menyadari adanya eksploitasi Kamera dari Cypher yang terletak di site A.
Sempat mengalami jeda selama kurang lebih dua jam sejak tactical timeout, pertandingan grand final antara Singapura vs. Indonesia akhirnya diberhentikan oleh panitia. Hasil akhir dari laga tersebut pun ditetapkan bahwa Singapura berhak membawa pulang emas dan tidak ada diskualifikasi atau tanding ulang dengan alasan bukan pelanggaran besar.
Mengetahui tindakan dan keputusan yang tidak fairplay dari panitia, Indonesia akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan tersebut demi menjaga martabat bangsa Indonesia.
"Keputusan terakhir Tim Indonesia, memilih untuk tidak bermain. Karena panitia SEA Games menganggap Bug Abuse ini adalah pelanggaran ringan dan tidak perlu ada punishment untuk tim Singapura. Jadi, Tim (Indonesia) memilih untuk tidak bermain karena untuk menjaga martabat bangsa kita dan situasi tidak kondusif." Ungkap sang brand ambassador Tim Nasional Esports Indonesia, Juanita Zelia Valezka Tanjung, via Instagram Story.
Selama jeda taktis, Asisten Pelatih dari Timnas Esports Indonesia yakni Richard "nxlfrgdibtj" Permana telah mengirimkan sebuah Instagram Story yang menampilkan bahwa Indonesia ditetapkan sebagai juara kedua dan mendapatkan medali perak berdasarkan tangkapan layar platform SEA Games 2023 Kamboja. Tetapi, kasus tersebut masih simpang siur dan belum terdapat pengumuman secara resmi mengenai hasil akhir laga grand final tersebut, hingga pagi hari ini.
Richard Permana sempat berbincang-bincang secara eksklusif kepada Esports ID bahwasanya beliau sangat bangga dan kagum kepada para atlet Timnas Esports VALORANT Indonesia karena telah melakukan yang terbaik hingga pada grand final.
"Anak-anak (para atlet Timnas VALORANT Indonesia) sudah melakukan sesuatu yang mustahil, menjadi mungkin. Bagaimana Tuhan kasih mereka kesempatan kedua, semua netizen juga tau kita di posisi 9-12, seharusnya Indonesia sudah gugur di situ harusnya.
Tapi kita lihat bagaimana mereka tetap percaya satu dengan yang lain, tetap berjuang, dan kita juga masih bisa berpikir, pelatih masih memberikan masukan. Mukjizat, kita sudah lakukan.
Bahkan peringkat kesatu, Filipina, yang di hari pertama tidak bisa ada yang mengalahkan, pada hari kedua mereka menghadapi Tim Indonesia yang sesungguhnya. Itu lah memang luar biasa.
Tabungan mereka dikeluarkan seluruhnya untuk performa tersebut. Tiga bulan mereka nabung untuk segala sesuatu, seleknas di tryout, di pelatnas, di training camp di Korea, tabungannya dikeluarkan seluruhnya. Kita mungkin belum diizinkan untuk mengeluarkan tabungan terakhir kita di grand final ini.
Buat saya, mereka semua adalah orang-orang yang kuat, gagah, berani, dari awal sudah berani mengambil keputusan untuk membela Timnas dengan segala konsekuensi dan risiko nya. Mereka menunjukkan komitmen dan seluruh kapasitas semangat mereka untuk benar-benar pantas membela tim Indonesia. Saya sangat bangga dengan mereka. Juga bagaimana mereka dari keterpurukan peringkat keenam, mereka finis di peringkat keempat.
Itu juga yang saya rindukan jika saya sebagai mindset pro player, ketika kita kalah bukan karena penampilan terbaik kita terus kita dibantai-bantai, saya ingin bertemu dengan negara tersebut lagi. Karena, tidak puas kalau kita juara satu tapi negara lain berkomentar hoki aja karena tidak bertemu mereka.
Kita sudah buktikan melawan peringkat satu lawan peringkat empat, waktu itu kita dikalahkan 13:2, lalu kita balikkan keadaan 13:1 dan 13:2, itu bukti nyata." Ungkap Richard "nxlfrgdibtj" Permana secara eksklusif kepada Esports.ID.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|