[Road to GESC] VGJ.Thunder Siap Menyambar di Jakarta Minor

Banyak fans tanah air berharap Newbee akan jadi perwakilan dari negeri Tirai Bambu sebagai kontestan di GESC Jakarta Minor nanti. Namun, tahukah kamu bahwa VGJ.Thunder, yang akhirnya didapuk sebagai perwakilan dari Cina, dengan berhasil bantai “Chinese Slayer” dalam proses memuncaki kualifikasi regional?

VGJ.Thunder bantai Newbee 2-0 di babak kualifikasi, yang menandakan bahwa sepupu jauh dari Vici Gaming ini miliki skuad dengan skill mematikan dan permainan yang tak kalah saing dengan Newbee. Duduki peringkat 4 tim terbaik Cina saat ini, VGJ.Thunder bawa rekor mematikan menuju Jakarta. Sepanjang bulan Februari 2018, VGJ.Thunder bukukan rekor 82% winrate dari 11 pertandingan, ditambah enam kali win streak, menjadikannya tim dengan raihan win streak terbanyak pada main event GESC nanti.

Yakin mau meremehkan jawara Galaxy Battles ini? Kenalan dulu dengan roster lengkap dari VGJ.Thunder.

Position 1/ Carry : Liu Jiajun/Sylar

Pemain 24 tahun yang terkenal suka menempelkan tisu di hidungnya ketika bermain DOTA 2 bukanlah carry sembarangan. Sudah berkarir sejak 2011, Sylar mampu finish top 3 pada tiga event The International (Juara 3 di TI 2012, Juara 2 di TI 2014, dan Juara 3 di TI 2015). Bukukan total pendapatan senilai lebih dari US$1.000.000 selama berkarir, kemampuan Sylar untuk membawa kemenangan tak perlu diragukan.

Meski emban banner tim kurang ternama, VGJ.Thunder yang terbentuk pada September 2016 bisa permalukan Evil Geniuses pada event Galaxy Battles lalu, walau para fans dan pengamat menjagokan EG untuk gondol trofi pertama mereka. Sayang, malah Sylar permalukan EG dengan skor telak 3-0 di partai final.

Waspadai kontribusi Sylar ketika memakai Medusa yang kantongi 70% winrate, juga ancaman carry meta jaman now macam Gyrocopter dan Terrorblade bahkan Alchemist yang mematikan di tangan eks-Vici Gaming dan EHOME.

Position 2/ Midlane : Liu Chang/Kamma/Freeze

Terkenal agresif bahkan kadang terlalu agresif, membuat Kamma atau Freeze bisa jadi momok bagi lawan maupun VGJ.Thunder, namun dalam performa terbaiknya, hero favoritnya macam Queen of Pain, Ember Spirit dan Storm Spirit bisa tak terhentikan. Yang menarik hero dengan winrate terbesarnya adalah Gyrocopter (80%) dan Medusa (70%) cocok dengan meta saat ini yang seringkali menggunakan kedua hero tersebut sebagai carry maupun mid.

Meski belum didapuk sebagai salah satu midlaner terbaik dunia akibat ulahnya yang suka offside, namun tiada midlaner lain yang mampu adaptasi gaya permainan VGJ.Thunder selain Kamma. Usianya yang masih 21 tahun bisa jadi pembelaan bahwa kecenderungannya melakukan dive adalah untuk menguji batas kemampuannya sebagai playmaker dan pencipta keajaiban. Selain itu, ia masih tergolong anak baru dalam kancah kompetitif tertinggi karena baru mulai terjun di dunia pro pada akhir tahun 2016.

Position 3/ Offlane: Zhou “Yang” Haiyang

Pemuda kelahiran November 1996 ini telah lalui jenjang amatir hingga profesional di bawah naungan Vici Gaming. Memulai pendidikan DOTA 2-nya di tahun 2015 dengan bergabung Vici Gaming Potential, sebuah tim junior dari Vici Gaming  yang kemudian berubah menjadi Vici Gaming Reborn. Ia berhasil juarai Starladder i-league Invitational Season pertama.

Dengan kemampuannya yang konsisten di offlane, Yang segera diorbitkan untuk ambil peran offlane di tim utama Vici Gaming pada tahun 2016 dan berkesempatan bahu membahu dengan carry legendaris Cina, Chen “Hao” Zhihao. Buahkan hasil cukup lumayan dengan raih runner-up di World Cyber Arena 2016, kini Yang jadi bagian penting dari kerjasama Vici Gaming dan atlit NBA, Jeremy Lin untuk perluas jajahan organisasi esports tersebut di seluruh Cina dan dunia.

Yang mampu perankan offlaner klasik macam Dark Seer, Beastmaster dan Clockwerk dengan baik, namun tak kesulitan beradaptasi dengan meta offlane jaman sekarang seperti Omniknight (76% winrate) dan all time favourite Chinese offlane hero, Legion Commander (81% winrate).

Position 4/ Support : Pan “Fade” Yi

Sosok kapten di kubu VGJ.Thunder sekaligus pengatur serangan di awal permainan. Fade paling memukau ketika kendalikan Tuskar, Elder Titan dan Night Stalker. Coba saja tanya LGD, LGD.FY, Newbee dan Big God yang kandas oleh VGJ.Thunder di berbagai turnamen ketika Fade benamkan tangannya di ketiga hero tersebut. Serupa seperti Yang, Fade juga jebolan dari Vici Gaming Reborn namun tak sampai tembus ke Vici Gaming jasanya langsung diberdayakan oleh VGJ.Thunder.

Strategi yang cukup baik dari organisasi VG karena kedua tim terbukti mampu raih beberapa prestasi lewat kepemimpinan Fade di VGJ.Thunder dan Lu “Fenrir” Chao di Vici Gaming.

Position 5/ Support : Leong “ddc” Fat-meng

Meski telah lama bermain di region Cina, ddc berasal dari Macau dan sudah sejak 2011 bermain untuk berbagai tim besar di sana. Menjadi salah satu pemain paling veteran di skuad VGJ.Thunder dan berpendapatan paling tinggi sepanjang karir, pengalaman ddc jadi modal berarti bagi VGJ.Thunder untuk ukir prestasi lepas dari bayang-bayang Vici Gaming.

Ddc jadi satu-satunya pemain VGJ.Thunder yang pernah tampil di tujuh gelaran International, tentunya dia mengincar partisipasi kedelapan dengan tim yang belum lama mengajaknya bergabung. Kembali menyatukan kekuatan bersama Sylar, kenang nostalgia lama kala berpanji LGD di tahun 2012, GESC Jakarta Minor akan jadi ajang pamer kekuatan bagi anak-anak VGJ.Thunder sebelum sambar turnamen Pro Circuit yang akan datang.

Waspadai niche pick dari ddc yang handal micro skill dengan hero seperti Visage maupun lane dominator macam Ancient Apparition dan Jakiro.

Selain menjuarai Galaxy Battles pada Januari lalu, VGJ.Thunder berhasil torehkan beberapa capaian yang bervariasi di turnamen seperti Dota 2 Professional League Season 4 (Juara 1), PGL Open Bucharest (5-6), Kiev Major (peringkat 7) dan Starladder I-League StarSeries Season 3 (runner-up).

Itu dia sobat eSports personil dari VGJ.Thunder. Ada tim mana lagi yang akan kita kulik minggu depan? Pantengin terus eSports.id yah sobat eSports..