Runtuh, kedigdayaan Liquid sang penguasa pemegang Aegis of Champion takluk dari PSG.LGD. Digadang sebagai tim terpilih untuk mengangkat trofi juara The International 8, PSG.LGD mampu tampilkan permainan dominan meski lawannya sang juara bertahan.
Performa mereka makin membuat yakin kalau tahun ini adalah giliran wilayah timur yang menjadi juara, sekaligus melanjutkan 7 tahun tradisi, atau mungkin kutukan juara di The International.
PSG.LGD dispatch Liquid in two quick games to secure a top-3 finish, and possibly more. Liquid will need to recapture last year’s Lower Bracket magic if they want a chance for revenge. #TI8 pic.twitter.com/p1aj4xFvXL
— DOTA 2 (@DOTA2) August 23, 2018
Liquid punya pendekatan unik tahun ini, tapi mungkin menjadi blunder bagi mereka sendiri. Beberapa draft mereka tampak tidak seimbang dengan hero-hero yang minim kemampuan disable. Kurangnya stun memadai sedikit banyak berpengaruh pada kemampuan kill dan kontrol saat terjadi war. Termasuk menghentikan hero dengan mobilitas tinggi seperti Bloodseeker yang terbukti tak terhentikan di game kedua. Meski Liquid pernah menerapkan strategi yang kurang lebih sama beberapa kali, lawan mereka PSG.LGD jelas bukan tim yang bisa diperlakukan seperti itu.
Di lain pihak, PSG.LGD juga cukup piawai dalam drafting, mampu membaca arah permainan Liquid di kedua game dan menggunakan hero yang tepat guna. Kuroky tidak bisa lagi sekedar memberikan Matumbaman "hero hijau" menyebalkan andalannya di tahun lalu, Matu harus benar-benar menjadi carry dan biarkan Miracle- beradu dengan Somnus menggunakan haro terbaiknya.
Dua game minim disable dari Liquid terbayar dengan kekalahan telak atas PSG.LGD
Kekalahan hari ini cukup menyakitkan bagi Liquid, di mana Kuro sebagai drafter dan kapten mungkin merasa dipermalukan ketika strategi pertamanya, Phantom Lancer yang terlindung dari Earthshaker sebagai natural counter bisa dikalahkan oleh kombo IO-Gyro dan Tiny. Liquid kemudian mencoba strategi dari PSG.LGD di game kedua, ternyata PSG.LGD melepas kombo tersebut dan menunjukkan Liquid bagaimana cara menang menggunakan Phantom Lancer sekaligus meredam kombo IO-Gyro.
Masih ada kesempatan bagi Liquid via lower bracket. Perjalanan yang sama seperti tahun lalu, namun lower bracket kali ini tidak mudah karena VP, Secret, dan VGJ.Storm ada di sana dengan niat yang sama kembali ke jalur juara.
Kemenangan ini sudah menjamin PSG.LGD di peringkat tiga besar. Apakah kekalahan ini jadi akhir dari Liquid dan tim Cina akan juara sesuai tradisi tahunan The International? Atau sang petahana bisa bangkit dan mematahkan kutukan tersebut? Bagaimana dengan peluang kandidat juara lainnya? Makin seru sobat eSports!
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |