TNC Lucuti VG Demi Gengsi dan Asa di Kuala Lumpur Major

Nasib sulit harus dihadapai dua perwakilan SEA kemarin (14/11) kala TNC dan Fnatic menghadapi lawan tangguh di lower bracket R3.

TNC berhadapan dengan wakil Cina, Vici Gaming, sementara Fnatic bersua jawara The International 2015, Evil Geniuses.

#TNCpredator has stolen the match from #vicigaming , winning 2-1. @TNCPredator stays in the #KualaLumpurMajor

#dota2 #klmajor #pgldota2 #RiseofthePhoenix pic.twitter.com/35SYUkWmZN

— PGL (@pglesports) November 14, 2018

Kedua wakil Asia Tenggara ini terkenal punya "patilan" kuat tak peduli lawan yang dihadapinya, terbukti saat TNC yang dipertemukan kembali dengan Vici Gaming. Padahal keduanya sudah berjumpa di fase grup dengan keunggulan 2-0 untuk VG, dan mereka pun finish di peringkat kedua sementara TNC berada di posisi paling buncit.

Tapi cerita berbeda dicoretkan TNC pada pertemuan ketiga mereka di babak playoff. Sempat tertinggal pada game pertama, TNC temukan tajinya dengan membalas dua game langsung dan kirim VG pulang sekaligus gagalkan Cina kirimkan dua wakil ke fase selanjutnya di Kuala Lumpur Major.

Sayang, kisah serupa tak mampu didulang Fnatic. Meski tampil memukau di babak grup, meski kemudian tumbang oleh Virtus.pro, mereka harus menyerah di tangan Evil Geniuses. Abed dan kawan-kawan tunjukkan perlawanan sengit bahkan hampir memenangkan pertandingan. Namun kreatifitas dan penampilan impresif duet Sumail-Arteezy tak mampu dibendung oleh Fnatic.

?? @Arteezy was the MVP for this BO3 match and he carried @EvilGeniuses in the Main Event at the #KualaLumpurMajor
Unfortunately for #FNATIC fans, their team will leave the #klmajor #dota2 #BleeBlue pic.twitter.com/yBviZBdkED

— PGL (@pglesports) November 14, 2018

Hasil kemarin menyisakan masing-masing satu perwakilan dari SEA, NA, dan Cina yakni TNC, EG serta PSG.LGD yang masih nangkring di upper bracket menanti panggilan melawan Secret. CIS diwakili VP akan ditantang wakil Eropa lainnya, NiP.

Mampukah TNC berjaya di regional 'kampung halaman'-nya, atau kelas tim Eropa masih terlalu tangguh untuk ditangkal wakil SEA?