Kiprah indopride Xepher dan Whitemon bersama T1 harus terhenti di peringkat 7-8 The International 10. Perjalanan mereka terhenti usai kalah 2-1 dari Vici Gaming di lower bracket. Meski begitu, T1 masih bisa membawa pulang $1 juta USD atau sekitar 14 miliar Rupiah.
Kalau dibagi rata untuk 5 pemain, berarti tiap member T1 mendapat 2,8 miliar Rupiah. Dari halaman esportsearnings.com, Xepher-Whitemon sudah menduduki peringkat 1 dan 2 pemain esports terkaya di Indonesia dengan total estimasi kekayaan $350,563 USD (Xepher) dan $294,970 USD (Whitemon).
Nilai kekayaan ini bukan cuma didapat dari hasil menang di TI10 tapi juga dari turnamen yang sudah mereka geluti sebelumnya. Xepher sudah berkiprah di DOTA 2 sejak tahun 2014, sementara Whitemon baru tercatat sebagai pemain profesional aktif sejak tahun 2018 dari lama liquipedia.com.
Meski di kancah domestik Xepher dan Whitemon cukup sukses, namun uang kemenangan mereka mulau terasa sejak bergabung bersama T1. Menjadi juara ESL One Summer 2021 lalu menghadiahi mereka $175.000 USD, juara tiga di WePlay Animajor saja sudah memberikan $75.000 USD, lebih besar dari juara di turnamen level regional di SEA.
Ini membuktikan betapa besar dampak The International bagi tim dan pemain DOTA 2, sehingga tak heran kalau masuk ke TI jadi mimpi semua pro player khususnya yang menggeluti DOTA 2 sejak lama.