Salah satu rumor transfer DOTA 2 yang terjadi musim ini adalah Alliance yang kian dekat merekrut Aliwi Omar alias W33. Sayangnya, proses tersebut tidak berjalan mulus dan Alliance telah memutuskan memakai jasa Supream sebagai midlaner.
Dibocorkan oleh salah satu pengguna Reddit bernama PlanToGetStrong, alasan W33 menolak Alliance karena ada satu sponsor mereka yang merupakan betting site atau situs judi. Ia menjelaskan W33 enggan bergabung dengan tim yang berafiliasi dengan situs perjudian karena bertentangan dengan keyakinan atau agamanya.
Beberapa fans memuji ketegasan W33 menolak tawaran tim dan berpegang teguh pada prinsipnya. Meskipun agak dilematis karena banyak dari organisasi esports yang memang harus bekerjasama dengan situs judi untuk beroperasi setidak-tidaknya membayar gaji para pemain hasil dari sponsorship tersebut.
Salah satu sponsor judi di organisasi Alliance adalah Vbet, betting site yang telah berdiri sejak tahun 2008. Valve sendiri pernah menyarankan sebelum TI8 saat pertemuan dengan para tim peserta agar organisasi esports tidak menerima tawaran sponsor dari situs betting. Namun tidak adanya regulasi dan sokongan operasional dari Valve yang jelas membuat rekomendasi tersebut sekedar pepesan kosong.
Banyak juga kasus di skena profesional DOTA 2 yang menyangkut skandal perjudian. Misalnya 322 alias matchfixing, nge-throw dengan sengaja, penyuapan pemain dan lain-lain yang diduga akibat iming-iming hadiah dari para betting sites tersebut kepada pemain atau organisasi tertentu.
W33 sendiri saat masih berstatus sebagai roster inaktif dari Nigma Galaxy. Kira-kira, tim esports mana yang sesuai dengan prinsip W33 yah?