Mobile Legends Professional League Season 6 sebentar lagi akan bergulir. Musim lalu, kita diperkenalkan pada meta hyper carry yang masih laris digunakan sampai sekarang. Seiring berkembangnya patch, hero prioritas hyper carry bergeser dari marksman kini didominasi assassin.
Namun, tahukan kalian kalau EVOS Esports menemukan taktik baru yakni Extreme Hyper Carry? Strategi ini bisa kalian temukan saat final Mytel International Championship beberapa waktu lalu saat EVOS bersua ONIC. Mengusung formasi laning 0-4-1, EVOS bermain menekan, mengutamakan push objektif turret dan prioritas farm superior untuk hyper carry. Walau hasil akhirnya sang macan biru tumbang, pendekatan ini bisa jadi pola baru permainan tim MPL di season 6.
Apa saja kelebihan dan perbedaan taktik hyper carry ekstrim dengan yang biasanya?
Pertama, dari drafting EVOS di match ketiga final Mytel International, beberapa dari kalian mungkin aneh karena EVOS tak memakai draft yang "wajar". Selain punya 2 mage, Valir dan Luo Yi, EVOS juga cuma menyiapkan satu sidelaner yakni Yu Zhong. Sebagai tanker, dipilihlah Popol & Kupa sementara Hayabusa dipercaya jadi hyper carry.
Yang berbeda dari hyper carry biasa, EVOS sengaja mengosongkan satu lane agar Hayabusa punya dua jalur farm. Peran sidelaner cukup berat pada formasi 0-4-1 ini karena ia bertugas menjaga lane sekaligus menutup midlane ketika sang core utama melakukan perpindahan ke lane kosong.
Teorinya, hyper carry di taktik 0-4-1 bakal lebih cepat kaya dan tinggi EXP karena punya dua jalur minion. Terbukti, di early game Wann dengan Hayabusa-nya unggul 2 level dibanding hyper carry lawan. Pun, strategi ini cocok untuk agresif di awal seperti kontestasi buff karena unggul jumlah orang dan output damage yang signifikan berkat kehadiran 2 mage support.
KELEMAHAN EXTREME HYPER CARRY
Sayangnya, taktik ini belum sempurna. Permainan high risk high reward ala EVOS menyimpan sejumlah kelemahan. Diantaranya, hyper carry sama sekali tak boleh mati di early game. Keunggulan level dan gold yang masih dekat bakal sia-sia kalau sang core tewas.
Pada match tersebut, ONIC patut diberi apresiasi karena meracik draft yang cukup baik. Selena dan Jawhead yang punya kemampuan burst damage dan poke cukup ampuh mengeliminasi salah satu mage support bahkan hyper carrynya sekalipun bila mereka salah langkah.
Terakhir, formasi yang berat sebelah ini tentu rentan dihajar split push. Karena jarak antara sidelaner bersamaan dengan rotasi empat hero yang harus selalu berdekatan, ini memungkinkan musuh mengirim seseorang dengan kemampuan push tinggi untuk mendorong jalur terjauh.
Strategi hyper carry ekstrim mungkin jadi upaya EVOS mengakali kekuatan tim yang terlalu bertumpu pada pengalaman Rekt dan mekanik Wann. Meski belum sempurna, bukan tak mungkin formasi 0-4-1 jadi meta di MPL Season 6 mendatang.
Adakah Sobat Esports yang untuk mempraktekan strategi ini?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|