Tim Indonesia Yang Tak Sekuat Ekspekstasi di Ajang MPLI

Billy Rifki
30/11/2020 14:24 WIB
Tim Indonesia Yang Tak Sekuat Ekspekstasi di Ajang MPLI
MPL Invitational Youtube

Indonesia mengirimkan delapan tim peserta di MPL Invitational alias seluruh peserta MPL ID. Sementara negara lain dari region SEA paling banyak mengirimkan enam tim, gabungan Malaysia dan Singapura 3 tim dan Myanmar cuma 2 tim. Indonesia disebut sebagai negara MPL terkuat di Asia Tenggara, trofi di M1 dan dua finalis sebagai bukti. Dengan harapan mendominasi turnamen dan menciptakan All-Indonesia Final, kenyataan hingga hari ketiga babak penyisihan sudah 5 tim Indonesia gugur duluan.

Beberapa memang ada yang bertemu sesama Indopride seperti Bigetron kontra Geek Fam juga Alter Ego dan EVOS Legends, mau tak mau harus ada yang tersingkir di jalan. Namun, ironis bagi tim Indonesia yang dijodohkan dengan kembarannya dari negara lain semisal ONIC PH dan ONIC ID serta Aura Fire dan Aura PH. Dua tim kebanggaan MPL ID ini tumbang di ronde pertama yang mereka jalani, padahal kualitas mereka tak berbeda jauh dengan unggulan di MPL musim lalu seperti Alter Ego atau RRQ Hoshi. Total ada empat tim Indopride yang langsung pulang di hari pertama MPL Invitational

Ini menandakan penurunan performa dari beberapa tim Indonesia, meski ada juga yang meningkat drastis. Faktor lain seperti pergantian roster turut mempengaruhi permainan tim Indonesia di ajang ini. Padahal sejatinya bermain di MPL Invitational tak perlu keseriusan setingkat MPL, toh ajang ini bukan ajang resmi Moonton. Meski turnamen ini menjanjikan hadiah menarik namun memanfaatkan kesempatan dengan bermain lepas, tanpa tekanan dan mengedepankan team bonding seharusnya jadi fokus utama.

Parahnya, kita baru melihat runner up atau peserta berperingkat dibawahnya sepanjang tiga hari MPLI. Bagaimana dengan penampilan para jawara MPL dari MY.SG? Atau dari Myanmar dan Filipina? Pastinya jauh lebih nendang dari tontonan yang sudah kita lihat kemarin. Ancaman ini tak cuma berlaku bagi tim Indonesia non-juara, RRQ Hoshi pun layak waspada dan mungkin perlu mode 100% serius untuk memenangkan ajang ini.

Sudah tak mungkin final Indonesia vs Indonesia terwujud di ajang ini. Paling bagus dua tim Indonesia bisa bertemu di semifinal, antara Geek Fam melawan Alter Ego atau RRQ Hoshi. Dengan asumsi Geek Fam bisa menang dari Todak. Apa yang terjadi dengan tim-tim Indonesia di MPLI?

Selain masalah chemistry dengan skuad baru di beberapa tim, ada juga yang tampaknya tak mengubah gaya permainan dan beradaptasi atau malah terlalu semangat menerapkan ide baru. Misalnya, Bigetron yang tak memainkan Renbo di laga melawan Geek Fam. Padahal Renbo adalah pilar tak tergantikan di BTR sepanjang MPL Season 6. Perannya bahkan naik dari support ke hyper carry di playoffs.

Kemudian ONIC yang masih gamang memaksimalkan potensi dari Sanz. Sejak dipuja-puji berlebihan sedari awal MPL Season 6, kegemilangan Sanz perlahan pudar seiring ONIC lebih banyak menuai hasil negatif. Kembalinya Sasa tampak cuma menenangkan situasi yang kian bergesek akibat keterbukaan Antimage dalam tim, namun ONIC sendiri belum menemukan peran dan strategi yang tepat untuk tim utamanya.

Belanja pemain besar-besaran dilakukan EVOS demi peningkatan mutu performa. MPL Invitational tentunya diharapakan jadi sinyal positif kebangkitan jawara M1 ini. Namun, apa daya Alter Ego membungkam mereka 2-0 langsung dan tak menunjukan sinyal-sinyal potensi EVOS baru bisa seberbahaya apa.

Tak ada lagi turnamen Mobile Legends selain M2 yang cuma diikuti oleh Alter Ego dan RRQ Hoshi. Kedua tim pasti bersiap keras untuk tampil maksimal di ajang kejuaraan dunia tersebut. Tim lain sebaiknya berusaha ekstra dua kali lipat dalam latihan, menyiapkan kejutan-kejutan untuk kiprah mereka di MPL Season 7 nanti.

Menurut Sobat Esports apa penyebabnya tim Indonesia banyak berguguran di MPLI 2020?