Pemain EVOS SG Kesulitan Bagi Waktu Bekerja & Jadi Pro Player

Billy Rifki
23/05/2021 18:21 WIB
Pemain EVOS SG Kesulitan Bagi Waktu Bekerja & Jadi Pro Player
esports.id interview

EVOS SG berhasil keluar sebagai juara untuk edisi pertama MPL Singapura. Dominasi mereka sudah terlihat sejak regular season, bahkan rival terkuat mereka, RSG tak mampu meladeni di grand final. Menurut penuturan pemain EVOS SG seperti Soul, Potato dan Pokemon, faktor minimnya pengalaman tim peserta yang baru mengikuti MPL SG jadi alasan "mudahnya" mereka jadi juara.

Namun, dibalik kemenangan tersebut, EVOS SG sebenarnya tidak fokus sepenuhnya menjalani turnamen. Ini karena para pemain punya tugas lain yang tak kalah penting yaitu pekerjaan utama mereka sehari-hari. Problema ini sebenarnya sudah mereka hadapi sejak M2 dan MPL MY/SG sebelumnya, namun karena hasrat mereka sangat besar, beberapa pemain "terpaksa" main lagi setidaknya sampai MSC 2021 mendatang.


EVOS.SG Soul

Soul misalnya, punya target untuk selesai bermain game profesional sejak MPL MY/SG Season 6, tepat ketika ia menyelesaikan pendidikannya. Namun setelahnya EVOS SG dapat undangan untuk M2, ia pun merasa sayang membuang kesempatan tersebut. Selepas M2, hasrat berhenti main profesional muncul lagi. Namun di MPL SG, ia melihat teman-temannya butuh bantuan untuk bisa bermain lebih baik jadi ia memutuskan bergabung. Sialnya, ia tak bisa pensiun setelah MPL SG usai karena roster yang sama sudah terdaftar untuk MSC 2021. Ia pun terjebak untuk main lagi setidaknya sampai Juni mendatang seselesainya MSC 2021.

Berbeda dengan Pokemon, ia merasa bermain game secara profesional hanyalah hobi semata, bukan karena ia merasa kebutuhan hidupnya tak terpenuhi kalau cuma punya satu pekerjan. Malahan, gaji yang ia dapat dari karir gamer profesional tidak sebanyak yang ia dapat sebagai financial advisor.

Namun, karena kecintaannya bermain game, ia rela membagi waktu untuk menyelesaikan pekerjaan utamanya, lalu mengikuti latihan di mini bootcamp untuk melakukan scrim setidaknya 3 kali dalam seminggu menjelang turnamen seperti MPL SG kemarin. Tak jarang ia cuma tidur 4-5 jam sehari. Kalau latihannya berlangsung kurang maksimal, ia bisa saja cuma tidur 1-2 jam saja untuk mengejar ketertinggalan. 


EVOS SG. Pokemon

"Bagian tersulit untuk mengelola ini (bekerja dan nyambi atlet esports) adalah membagi waktu. Karena mustahil melakukan keduanya bersamaan. Karena kamu harus menyerah di salah satunya. Untukku, aku berhenti bekerja 2 minggu sebelum MPL, kalau tidak mungkin kami tidak akan menang." ucap Pokemon ke Esports.ID. Untungnya, tidak semua pemain mengalami problema yang sama. Potato misalnya, jauh lebih santai karena kerjaannya sehari-hari adalah melakukan stream Mobile Legends di Facebbook.

Wah dedikasi dan komitmen mereka sih perlu dicontoh banget nih. Sampai rela memforsir tenaga dan waktu untuk menjalankan kewajiban di kerjaan kantor juga sambilannya bermain game profesional.