Pelatih ONIC Jelaskan Asal Muasal Meta Dua Retri

ONIC Esports jadi tim pertama yang menunjukan aksi dua retribution di kancah MPL, setidaknya di MPL Season 8 Indonesia. Meta ini terbilang aneh mengingat retribution biasanya digunakan oleh satu jungler, sementara lazimnya satu jungler memerlukan dua buff atau disebut juga dengan hyper carry.

Meta dua retribution ini secara teori memungkinan tim untuk mengamankan kedua buff lebih cepat, lalu bergegas mengkontes buff milik musuh agar jungler lawan tertinggal secara net worth. Pelatih ONIC, Mars menjelaskan mengapa mereka berani memakai meta publik satu ini di ajang sekelas MPL.

"Cerita awalnya anak-anak sering nge-rank bareng. Terus ketemu kumpulan pemain public bikin meta sendiri, pakai Fanny dan lain-lain, dan lumayan works! Bisa dibilang mereka ngebantai lah bikin kaget pro player. Hampir semua pro player pernah ketemu dah di rank. Kita mencoba bisa ngga sih meta ini dibawa ke kompetisi, mungkin kita bisa atur sedikit, apa yang kita ubah, kita coba di scrim." ucap Mars saat interview media.

Mars menuturkan hasil dua retri sangat memuaskan saat di tes di scrim. Sayangnya, ketika ia mempraktekan di laga sebenarnya melawan RRQ Hoshi, meta tersebut tak berhasil karena RRQ Hoshi mungkin sudah menduga taktik dari Mars.

Ditambah, ONIC agak tidak beruntung karena buff biru mereka sempat tercolong oleh Phoveus menggunakan Flameshot. Faktor itu membuat meta dua retribution jadi sangat beresiko karena menitikberatkan pada kecepatan tim membagi distribusi farming monster jungle.

Mars menyebutkan kelebihan meta dua retri diantaranya gameplay tim jadi sangat agresif karena memungkinkan untuk merebut buff atau objektif macam Turtle dan Lord dengan lebih pasti berkat dua retri. Namun, meta ini sangat rentan kalau tim pengguna dua retri gagal menerapkan gameplay agresif atau seperti kejadian melawan RRQ, buff mereka malah tercolong.

Bagaimana penilaian sobat esports dengan meta dua retribution? Apakah efektif untuk push rank?