Mars Ungkap Proses Drafting ONIC Esports & Cara Maksimalkan Sanz

Billy Rifki
16/11/2021 13:51 WIB
Mars Ungkap Proses Drafting ONIC Esports & Cara Maksimalkan Sanz
esports.id interview

Tim Mobile Legends ONIC Esports sedang dalam masa jayanya usai menjuarai MPL Indonesia Season 8 diikuti dengan gelar MPLI 2021 pada awal November kemarin. Para pemain dapat apresiasi tinggi berkat aksi memukau mereka selama berlaga. Namun, ada satu sosok yang tak kalah penting bahkan punya peran besar meracik strategi dan gaya main pasukan Landak di MPL Season 8 dan MPLI.

Ia adalah Marsam Fakhre alias ONIC Mars. Pelatih ONIC ini layak disebut sebagai juru taktik paling bersinar di MPL Season 8. Kemampuannya menganalisa draft lawan dan menentukan opsi hero terbaik untuk digunakan ONIC sukses membuat Sanz cs jadi kampiun di dua turnamen besar. Mars pun menjelaskan gaya dan proses draftingnya kepada Esports.ID.

" Biasanya untuk game pertama setiap match pasti lebih besar dari persiapan, tapi untuk game ke dua dan selanjutnya pasti dari hasil adaptasi." ucap Mars via DM Instagram. Pernyataan Mars bisa kalian buktikan bila melihat kembali aksi ONIC di laga final melawan Blacklist International di MPLI 2021.

ONIC kalah di game pertama melawan Blacklist International karena beberapa faktor. Pertama akibat melepas Estes andalan OhMyv33nus yang ternyata memang overpower. Hal ini diakui Kiboy saat Empetalk bersama Jonathan Liandi. Adapun alasan ONIC tetap memberikan Estes pada Blacklist karena mereka ingin tahu seberapa kuat Estes OhMyv33nus secara langsung.

Belajar dari game pertama, ONIC memutuskan mem-banned Estes dan fokus pada gameplay lebih fleksibel. YSS untuk Sanz dan Natan untuk Drian membuat ONIC kuat di late game. Sementara Rafaela dipakai Kiboy bisa berfungsi untuk ofensif dan defensif. Butsss dan CW dipilihkan hero yang kuat dalam laning agar sidelane Blacklist tak bisa bergerak melakukan rotasi.

Meski Blakclist punya Mathilda, mobilitas hero tersebut bisa ditangkal karena Kiboy bisa menutup pergerakan OhMyv33nus dengan baik dan segera melarikan diri dengan buff movement dan heal Holy Healing.

Adaptasi dari Mars tak berhenti sampai situ. Ketika Blacklist melihat sulitnya memaksimalkan sidelane mereka karena hero dari Butsss dan CW yang fokus "merantai" Oheb dan Edward. Blacklist mencoba melakukan ban kepada Esmeralda dan Ruby agar opsi sidelane jadi lebih luang. Sayangnya, Mars masih punya senjata rahasia.

Ia mengambil hero andalan Wise yakni Bane untuk dijadikan midlane sementara Butsss dipilihkan Hylos untuk beradu badan melawan Paquito. Popol-Kupa juga terbukti efektif mengungguli Harith di gold lane karena cc single target yang berdamage besar dan kemampuan merobohkan objektif yang cepat.

Di game keempat, Mars tampaknya sudah tahu pola permainan Blacklist yang tak mau berubah drastis dari hero andalan mereka. Meski berkali-kali melepas Mathilda, Lunox, Paquito dan Harith, Mars tak khawatir karena Kiboy menjalankan perannya dengan baik untuk menutup ruang rotasi serta hero counter pick yang tepat sasaran. Walau YSS Sanz juga tak dibiarkan lepas, Sanz masih handal memakai marksman lain seperti Natan yang punya burst damage besar dan lincah guna melawan barisan hero Blacklist International.

TRANSFORMASI SANZ

Keberhasilan Mars sebagai pelatih bukan cuma dari draftingnya saja. Tapi dari kemampuannya mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan para pemain, termasuk Sanz. Jebolan Victim Esports tersebut dianggap punya hero pool sempit terbatas pada marksman saja. Beberapa kali ia menunjukan permainan assasin namun tetap tak semewah saat ia pakai hero hitter jarak jauh.

Terkait hal itu, ia menjawab sebagai berikut, "Ya sebenernya dia kan memang sudah bisa tapi belum dimaksimalin aja penggunaannya, kalo mindsetnya bagaimana cara bikin mereka mikir kalau itu dipakai buat keuntungan kita sama kemenangan kita, bukan buat bikin kita kalah gitu, jadi ya makanya Sanz bisa seperti sekarang" jelas Mars.

Dari gelaran MPL S8 dan MPLI 2021 lalu, Sanz sudah bukan jungler yang sama. Ia memperlihatkan kebolehannya memakai Paquito, Bane dan tentu beberapa pegangan macam Yi Sun-shin dan Granger dengan kualitas sama baiknya.

Kecemerlangan apa lagi yang akan ditunjukan Mars sebagai pelatih ONIC di M3 nanti?