Esports

Jamesss Bahas Timnas & Sulitnya Rangkap Melatih Dua Tim Sekaligus

Billy Rifki
20/03/2022 16:07 WIB
Jamesss Bahas Timnas & Sulitnya Rangkap Melatih Dua Tim Sekaligus
esports.id interview

Pelatih tim nasional Mobile Legends, Jamesss menghadiri pertarungan Royale Derby ONIC vs RRQ Hoshi pada hari kedua pekan kelima MPL Season 9. Laga tersebut dihuni beberapa pemain timnas terpilih seperti R7, Alberttt, Vyn dari RRQ dan CW, Kiboy, Sanz dari ONIC.

Walau Jamesss mulai menetap lama di Indonesia, ia masih terikat kontrak sebagai pelatih Team SMG. Karena Jamesss memilih lebih berkomitmen dengan timnas, SMG harus rela dilatih jarak jauh. Jamesss pun menjelaskan sulitnya melatih dua tim seperti yang ia lakukan saat ini.

"Sangat sulit, sulit sekali. Dalam latihan kita ada rekaman, jadi selesai latih timnas aku pulang ke rumah nonton replay Team SMG. Jadi harus nonton dua tim la, tidak ada waktu istirahat, sibuk la. Habis scrim nonton replay, habis scrim nonton replay kemarin pas masih seleksi pemain. Jadi no time to sleep la," ucap Jamesss.

Untungnya, SMG masih konsisten di regular season MPL MY musim ini. Setelah jadi juara di musim lalu, Jamesss mampu mempertahankan performa pemainnya meski tak hadir langsung di sana. Ia pun menjelaskan perbedaannya main di MPL Indonesia dan MPL Malaysia saat ini.

"Aku rasa di sini sangat berbeda. Views-nya sangat berbeda. Seperti mekanik pemain di sini sangat berbeda dibanding di sana. Tapi di Malaysia juga sudah mulai improve, untuk SMG latian juga sudah mulai oke. Biasanya kita scrim cukup banyak kalah tapi sekarang sudah oke, kadang menang, kadang skor 2-2".

Ia juga mengungkap bedanya RRQ Hoshi saat ini dan ketika ia masih jadi pelatih. Ia menekankan kalau lebih berpikir untuk memperkuat konsistensi tim di playoffs saat jadi pelatih, karena regular season baru sebagian kecil dari perlombaan jadi juara di MPL.

"Ada bedanya, karena saat aku melatih mereka juara, sekarang belum kan? Yang kedua ku pikir RRQ sudah bagus. Tapi masalahnya MPL bukanlah balapan sekali selesai, ini seperti marathon. Kalau kamu kuat di regular season, bisakan kamu konsisten di playoffs? Itu pertanyaannya. Semua tim bisa kuat di regular season, tapi playoffs adalah hal yang berbeda."

Terakhir, Jamesss menjelaskan mengapa attitude atau sikap seorang pro player lebih penting ketika ia memilih pemain timnas. Pertama, skill adalah sesuatu yang bisa dipelajari atau setidaknya bisa ia bimbing ke pemain. Namun, attitude tidak bisa. 

"Karena skill bisa dilatih, tapi attitude tidak bisa. Sikap yang baik butuh waktu lebih lama terbentuk. Kita cuma punya waktu sedikit jadi dalam waktu sempit tersebut kita harus menyelesaikan masalah attitude para pemain," Jamesss mengatakan fokusnya saat jadi pelatih timnas adalah aspek out game karena para pemain yang dipanggil sudah berstatus pemain terbaik di kelasnya.

"Ini seperti Avengers iya kan, kamu menggabungkan semua pemain terkuat dalam satu tim. Kamu tak perlu bicara in-game karena mereka semua kuat, kita cuma harus tahu caranya menyatukan mereka. Itu kenapa untuk timnas masalah out game lebih penting dari in game menurutku."

Usai proyek SEA Games selesai, Jamesss belum tahu apakah akan meneruskan berkiprah di SMG atau kembali ke Indonesia. Namun, ia menyebut sudah ada beberapa tawaran untuk kerja kembali di tanah air.