Terpilihnya Malaysia sebagai tuan rumah MSC 2022 dianggap sebagai tonggak permulaan kebangkitan esports di Malaysia. Seperti disebutkan dalam konferensi pers MSC pada 3 Mei lalu, perhelatan event esports seperti MSC sesuai dengan strategi Kemenpora Malaysia untuk pengembangan esports tahun 2020-2025 dengan meluaskan dan mendukung turnamen esports regional.
Cara lain untuk mendukung kelestarian skena esports MLBB di Malaysia adalah menerapkan sistem franchise league seperti yang sudah di lakukan di Indonesia dan Filipina. Terbukti, dua negara tersebut punya skena kompetisi yang sengit dan menarik di tiap musimnya. Lantas, kapan MPL Malaysia akan menerapkan sistem Franchise League?
Fikri Rizal Mahruddin, Marketing Lead MPL Malaysia mengatakan kalau sejauh ini jumlah PCU atau peak viewers MPL Malaysia sudah cukup baik. Ia juga melihat ada banyak tim yang berpotensi untuk bergabung dengan MPL Malaysia bila nantinya diresmikan sebagai franchise.
"Jadi untuk MPL Malaysia selama 9 musim atau tiga tahun ini kita sudah melakukan sangat baik. Di MPL Malaysia kita mendapatkan lebih dari 150 ribu concurrent viewers. Dan kita baru saja mulai, walau kita baru saja merayakan perayaan musim ke-10 MPL Malaysia tapi ada banyak sekali tim yang ingin bergabung bersama kami," ujarnya.
Belum ada tanggal pasti kapan Malaysia akan menerapkan sistem franchise seperti Indonesia dan Filipina, namun melihat dari perkembangan esports MLBB seperti yang diungkap Fikri, sepertinya antusias gamer untuk MPL Malaysia cukup tinggi. Isu MPL Malaysia franchise sudah berhembus dari akhir tahun lalu, beberapa tim seperti Todak menyatakan siap mengikuti aturan baru di MPL Malaysia bila hal itu terwujud.
Apakah format franchise bisa membuat tim Malaysia lebih kompetitif di event regional dan M World Series nanti?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|