Esports

Wacana Global Ban Pick Di MPL S10 Untungkan Tim Indonesia, Kenapa?

Billy Rifki
07/07/2022 16:00 WIB
Wacana Global Ban Pick Di MPL S10 Untungkan Tim Indonesia, Kenapa?
instagram

MPL Indonesia mengumumkan peraturan baru untuk liga pengembangan mereka, MDL. Di MDL Season 6 nanti, akan ada global banned pick yakni regulasi drafting yang intinya mencegah tim memakai hero yang sama dalam satu pertandingan (terdiri dari beberapa game misalnya best of 3, best of 5 dan seterusnya).

Artinya, untuk setiap game dipastikan tim yang berlaga bakal memakai hero yang berbeda apabila satu hero tertentu sudah mereka gunakan di match sebelumnya. Wacana ini baru diimplementasikan di MDL Season 6, walau tak menutup kemungkinan MPL Season 10 bakal menerapkan regulasi serupa. Lantas, apa urgensinya memakai global banned pick?

Apa hanya kerena desakan netizen yang ingin hal baru? Permintaan dari para stakeholder MPL untuk menerapkan sistem ini atau malah strategi untuk menguntungkan tim Indonesia di kancah internasional agar lawan seperti Filipina yang doyan spam hero power tak bisa lagi melakukan hal yang sama?

Definisi Global Ban Pick

Di postingan instagram MDL, telah dijelaskan pengertian global ban pick seperti gambar di atas. Bila match berlangsung dalam format bo3 atau best of three, hero yang telah digunakan tidak bisa dipakai lagi untuk match selanjutnya. Hal ini hanya berlaku untuk hero yang di-pick sementara hero yang di banned pada match pertama dalam fase drafting, bisa digunakan di match selanjutnya.

Lain cerita kalau format yang dibakai BO7, hero yang terkena global ban akan direset atau bisa dipakai lagi kalau match masuk ke ronde 7. Sepintas, peraturan ini menjanjikan kreatifitas, kejutan dan keluasan strategi dari tiap tim. Namun, bagi pemain yang terkungkung dengan hero power bakal kelabakan karena jagoan mereka cuma bisa dipakai sekali.

Sudah Disuarakan Para Pelatih MPL

Format global banned pick sejatinya sudah dibahas mendetil oleh para stakeholder MPL Indonesia. Mulai dari para owner, pelatih dan pihak-pihak yang terkait dengan penyelenggaraan turnamen. Seperti diungkap Dylan Chia, PIC MPL Indonesia, timnya sudah membahas masalah global banned pick dan akan menerapkannya pada produk turnamen mereka yang ternyata MDL Season 6.

"Aku telah berbicara dengan beberapa pelatih tentang global ban, bagi kami persoalan ini dibahas sangat terbuka karena ini bukan cuma tentang MPL Indonesia. Kita juga berpikir bagaimana komposisi ini bisa diterapkan di MPL lain seperti Brazil, Amerika latin dan lainnya. Tapi untuk tahun ini kami berpikir untuk mencari cara menerapkan global ban ke dalam salah satu produk turnamen di ekosistem kita. Namun sejauh ini semua masih dalam pembahasan," ucap Dylan saat MSC 2022 lalu.

Global banned pick sendiri sudah pernah diterapkan pada turnamen MLBB ladies tanah air, Unipin Ladies Series Season 2. Format ini juga familiar di ranah MOBA lainnya dan jadi standar baku turnamen. Kalau resmi diterapkan di MPL, para pelatih dan pemain wajib mempersiapkan buku strategi mereka dengan bejibun kombinasi draft yang berbeda 10 kali lipat lebih banyak dari sebelumnya.

Dari ucapan Dylan sendiri membuka kemungkinan kalau MPL ID sudah pakai global banned pick, maka MPL lainnya yang ada di seluruh dunia termasuk turnamen multi-nation mereka bakal menerapkan format serupa.

Bye-bye Spammer Hero

Pihak yang paling rugi dengan stretegi ini adalah para spammer hero atau pemain yang punya satu atau dua hero andalan yang selalu mereka pakai. Misalnya Nathzz dari RSG PH yang tak tahu bosan memakai Esmeralda, atau para sidelaner Filipina lain yang terus-terusan priority pick ke arah Beatrix dan Yve. Global banned pick secara otomatis mencegah mereka memakai hero yang sama.

Sementara player Indonesia terkenal dengan fleksibilitas hero pool-nya. Misalnya Lemon yang tak bisa ditebak heronya atau R7 yang punya banyak titel top global untuk hero exp lane. Di atas kertas tentu ini menguntungkan apabila tim Indonesia dihadapkan lagi dengan wakil Filipina di ajang internasional selanjutnya yang menerapkan format global banned pick.

Walau tak bisa disudutkan juga kalau player Filipina cuma bisa satu atau dua hero saja, namun paksaan untuk mencari jagoan di luar zona nyaman pasti mengganggu kepercayaan diri mereka. Global Ban Pick juga membuat meta tak akan berdampak signifikan karena hero yang dianggap paling OP dan cocok dengan meta cuma bisa dipakai setidaknya sekali. Ujung-ujungnya, tiap tim harus lebih mengandalkan keluwesan mereka memakai hero kejutan.

Bila kesempatan memakai hero andalan makin sedikit, tiap tim harus lebih mengandalkan makro play ketimbang mikro. Toh, pasti ada pemain yang cuma terpaksa menggunakan hero tertentu dan tak terbiasa. Ketimbang memaksa diri untuk mendominasi lane atau outplay lawan, lebih masuk akal kalau pemain bermain disiplin dan memaksimalkan hero yang mereka pilih untuk teamfight yang terkordinasi. 

Di sisi ini player Filipina masih unggul karena habit disiplin mereka sementara player Indonesia memang terkenal karena piawai mekanik atau bergantung pada skill individu untuk menciptakan keuntungan.

Namun, belum ada kepastian apakah MPL Season 10 bakal menerapkan global banned pick diikuti dengan standar yang sama untuk turnamen MPL negara lain serta kompetisi internasional mendatang. Yang pasti, sudah ada niat baik dari MPL untuk memberi inovasi dan kejutan untuk para fans MLBB di Indonesia.