"Hijrah" dari DOTA 2, Khezcute Latih Tim MLBB Pajajaran Esports

Billy Rifki
08/10/2023 05:56 WIB
"Hijrah" dari DOTA 2, Khezcute Latih  Tim MLBB Pajajaran Esports
Esports.ID Interview

Saat skena esports DOTA 2 Indonesia sedang jaya-jayanya, roster DOTA 2 BOOM Esports mencuat sebagai penguasa turnamen nasional. Khususnya pada medio 2017-2020 saat roster mereka masih berisikan full player tanah air. Berbagai gelar telah diraih oleh tim yang berisikan Alfi "Khezcute" Nelphyana (hard support & captain), Rafli Fathur "Mikoto" Rahman (midlaner), Brizio Adi "Hyde" Putra Budiana (support 4), Randy Muhammad "Dreamocel" Sapoetra (carry) dan Saieful "Fbz" Ilham sebagai offlaner. Ada juga nama Kiky "Inyourdream" Saputra, Doly Vanpelo "Saintdelucaz" dan Tri "Jhocam" Kuncoro yang pernah berkontribusi untuk kesuksesan BOOM Esports.

Seiring waktu berlalu, DOTA 2 Indonesia meredup dan para pemain dilego untuk hijrah. Beberapa ada yang meneruskan karir playernya di tim lain, ada juga yang menjadi pelatih. Namun bukan pelatih DOTA 2, keputusan drastis diambil beberapa pemain seperti Saintdelucaz yang menjadi pelatih untuk tim Mobile Legends. Jejak SDL rupanya diikuti mantan koleganya yakni Khezcute yang kedapatan banting stir jadi juru taktik tim MLBB komunitas, Pajajaran Esports.

Source: Instagram @visahat

Bersaing di Liga 1 Liga Nasional Esports, Khezcute mengaku belum lama menyentuh MLBB. Bahkan ia baru meng-install MLBB minggu lalu. Ia pun menceritakan awal mulanya jadi Pajajaran Esports.

"Baru seminggu gua jadi coach. Ini pekerjaan pertama gua di luar DOTA 2. Meski begitu sebenernya gua yang banyak belajar dari tim Padjajaran. Ceritanya waktu itu mereka butuh coach, kebetulan kenalan di Padjajaran satu kota sama gua. Yaudalah gua coba-coba, sharing dia butuhnya saat itu ga terlalu banyak di in-game jadi yaudah gua coba," ucap Khezcute membuka kisah hijrahnya kepada Esports.ID.

Sebagai pelatih baru, dia menjelaskan kalau belum terlalu paham soal hero-hero dan mekanik, namun untuk urusan makro serta komunikasi Khezcute cukup percaya diri karena yakin pada dasarnya semua MOBA punya basic yang sama. Namun, beberapa perbedaan yang ia rasakan langsung adalah tingkat ekspresif yang berbeda antara pemain DOTA 2 dan MLBB. Player MLBB cenderung lebih "meledak" sementara pemain DOTA 2 lebih kalem saat terjadi momen.

"Bedanya, anak-anak MLBB lebih ekspresif kayanya kalau turnamen. Kill dikit teriak-teriak, kalau di DOTA 2 kayanya temen gue dulu rampage tapi pada kalem. Itu sih bedanya," jelasnya.

Melihat tren pemain DOTA 2 yang sukses di MLBB, Khezcute tak menutup kemungkinan mengikuti jejak beberapa rival di DOTA 2 dahulu seperti Saintdelucaz dan Acil yang sukses di MLBB. "Kayanya sih jadi coach MLBB ada challenge tersendiri, jadi maybe (bisa jadi coach ke MPL),"

Pajajaran Esports sendiri merupakan tim Liga 2 yang berhasil promosi ke Liga 1. Di dua pertandingan pertama mereka, Padjajaran baru menorehkan dua hasil seri dan berada di peringkat 9 dari 12 tim. Memang belum terlihat mengesankan, tapi dengan modal yang sama seperti Acil dan SDL, bukan tak mungkin pengalam Khezcute jadi aset krusial untuk Pajajaran Esports.