Nongkrong dan main game sudah jadi kebiasaan bahkan budaya para gamer. Duduk berjam-jam bersama kawan-kawan, push rank dari malam sampai pagi buta, hampir semua gamer merasakan gaya hidup tersebut.
Terlebih di Pontianak, kota yang disebut sebagai kota lahirnya pro player MLBB berbakat. Salah satu faktor penyebab banyaknya pemain hebat yang datang dari kota tersebut dikarenakan budaya nongkrong di warkop. Saking populernya budaya ngopi di warkop, sampai ada turnamen antar warkop yang diwakili pemain-pemain lokal yang rutin main di masing-masing warkop.
Misalnya HFX, salah satu tim terbesar di Pontianak yang masih eksis hingga sekarang. Sang General Manager, Jimmy mengatakan timnya terbentuk mulanya memang dari nongkrong di warkop. "Kalau habitnya orang Pontianak seneng banget ngopi, sebelum ada MLBB juga ngopi. Ngobrol di warkop, kongkow di warkop. Dulu main Clash of Clans mainya di warkop bareng temen. Jadi yang bisa membuat Pontianak banyak talentnya itu karena habit itu. Adanya HFX juga dari itu, berawal dari iseng terus seriusin," ujarnya.
Bisnis warkop di Pontianak pun berkembang hingga sekarang titel "warkop" sejatinya sudah tak cocok menggambarkan tempat tersebut.
Bila kalian datang ke Pontianak dan ingin merasakan main di warkop lokal, warkop di Pontianak sudah setara bar atau cafe di Jakarta. Namun, warkop di sini punya infrastruktur yang sangat mendukung para gamer.
Pertama, rata-rata warkop lokal Ponti menyediakan menu makan-minum yang terjangkau. Kedua, di setiap warkop disediakan banyak terminal atau colokan yang sangat dibutuhkan kalau mau push rank jangka panjang. Ketiga, pengunjung tidak akan "diusir" walau cuma pesan seadanya dan main sampai lupa waktu. Bahkan, kalian masih boleh main saat warkop sudah tutup. Keempat, tempatnya luas dan terakhir, jaringan internet yang kencang.
Kelebihan terakhir jadi salah satu keunggulan warkop di Pontianak dibanding warkop di kota lain. Coach G dari EVOS Holy bahkan berani bertaruh kalau wifi di warkop Ponti jauh lebih kencang dibanding cafe-cafe di Jakarta. "Gue berani pegang internet warkop di Ponti lebih kenceng dibanding Jakarta," ucapnya.
Pembangunan infrastruktur tersebut yang berkembang secara tak sengaja karena terdorong popularitas game kompetitif membuat Pontianak berhasil melahirkan bakat-bakat hebat. Nama Wann, Maungzy, Watt dan masih banyak lagi semua lahir dari budaya nongkrong, ngopi dan kumpul di warkop-warkop Pontianak.
Sayangnya, meskipun budaya nongkrong masih hidup, regenerasi pemain Ponti mulai tergerus karena sistem regulasi turnamen lokal yang membatasi tim tertentu ikut serta. Masih dari penuturan Jimmy, ia mengambil contoh HFX yang sudah di banned dari turnamen lokal Pontianak, padahal dulu gamer di Ponti terkenal sangat kompe, makanya bisa jago-jago dan bersaing dari player daerah lain.
"Kebanyakan turnamen warkop sekarang di Pontianak pakai sistem banned team. Jadi HFX dan tim beberapa ga bisa ikut. Nah itu menurut aku ga perlu dilakuin. Karena dulu waktu jaman merintis HFX itu berawal dari jiwa ingin jadi yang paling jago yang membuat atlet lokal berkualitas. Sekarang dengan banned segala macem membuat komunitas berkutat di situ aja. Aku merasakan regenerasi atlet ga ada. Dari segi mental, gameplay, ga ada. Dulu pas ngerintis yang kita lakukan adalah kalahin "Raja Terakhir" dulu buat jadi yang terkuat, baru kita bisa naik level. Kalau belum kalahin raja level 1 kan kita gabisa lawan raja level 2 kan, kurang lebih prinsipnya kaya gitu," terang Jimmy.
Berada di Pontianak jadi pengalaman yang berkesan bagi tim peserta Liga 1 LEN 2023. Mereka akhirnya tahu kenapa pemain Pontianak sangat legendaris di skena MLBB profesional, ternyata semua berasal dari budaya kompetitif yang lahir di warkop-warkop keren Pontianak.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|