Esports

Media Sosial Bisa Bantu Player MLBB Ladies Masuk Tim Esports

Billy Rifki
15/06/2024 11:00 WIB
Media Sosial Bisa Bantu Player MLBB Ladies Masuk Tim Esports
MPL

Era dominasi Bigetron Era akan berganti usai para pemainnya diambil alih oleh tim Vitality asal Eropa. Bergabung bersama organisasi besar dunia membuka kesempatan bagi Vivian dan kawan-kawan untuk melebarkan reputasi mereka di lingkup yang lebih besar, khususnya saat tampil di Esports World Cup mendatang.

Vitality juga akan main di MDL Indonesia Season 10 via jalur juara WSL S8. Walau sudah sering berjumpa dengan tim ataupun pro player laki-laki dalam rank atapun scrim, Vivian mengakui melawan pro player cowok lebih berat. Bahkan ia mengaku agak stres karena tekanan dan skill gap antara mereka.

"Kami sudah sering scrim lawan tim-tim MDL dan tim luar. Kadang membuat kami stres, tapi kami akan coba, pasti bisa," ujar Vivian yang hadir di playoffs MPL season 13 lalu. Vivian menunjukan gestur tak menyerah dan yakin suatu saat pro player ladies benar-benar mampu bersaing dengan player lelaki.

Tak dipungkiri, walau Bigetron Era alias Vitality memang sangat kuat di skena ladies, mereka pasti ingin juga diakui jadi yang terbaik di antara semuanya. Caranya adalah menjadi juara di MPL, MSC dan tentunya M Series nanti.

Dari pihak penyelenggara dan publisher pun harus berperan lebih banyak menjembatani skena esports wanita dan pria. Misalnya membuat lebih banyak turnamen dan mewajibkan rule ada kuota untuk pemain wanita dalam roster. Hal ini akan mendorong transfer ilmu, pengalaman dan jam terbang sehingga player wanita bisa mengejar skill gap lebih cepat.

Vivian membagikan sedikit tips untuk gamer MLBB wanita bila ingin jadi pro player esports. Menurutnya, semua dimulai dari menentukan role yang cocok. Setelah itu mereka harus konsisten dan pintar menunjukan skill mereka dengan memanfaatkan media sosial. Dengan begitu, tim esports besar bisa memantau dan menilai permainan kalian sebelum melakukan pendekatan dan uji coba.

"Di scene MLBB ladies itu sangat enak, tapi tekanannya besar. Kalian harus konsisten bermain dan menentukan role yang paling sesuai dengan jiwa bermain kalian," tutupnya.