Esports

Ada Apa dengan Borneo FC Esports di LEN 2024?

Billy Rifki
15/10/2024 17:29 WIB
Ada Apa dengan Borneo FC Esports di LEN 2024?
Esports.ID, LEN 2024

Pada Liga Esports Nasional 2023 lalu, Borneo FC Esports menjadi salah satu tim kuat dan konsisten di fase liga. Di babak playoffs pun mereka tampil oke dengan menempati peringkat kedua usai kalah dari Pajajaran di grand final. Namun, roster mereka dirombak total pada LEN 2024. Masalah manajemen membuat pemain kompak hengkang dan mencari tujuan baru. Beberapa diantaranya kembali tampil di LEN 2024 seperti Maykids bersama EVOS Holy dan Ranggo yang jadi punggawa Raja Radiance. 

Kiprah Borneo FC Esports di LEN 2024 sejauh ini sangat mengenaskan. Dari 7 kali main, Borneo baru seri sekali dan kalah 6 kali. Praktis mereka jadi yang terbawah dari 14 tim peserta. Esports.ID mewawancarai langsung pelatih Borneo, Moka di kediamanan pemain di Mega Anggrek Hotel, Jakarta.

Malam tadi Borneo baru saja mendapat poin pertama mereka usai memaksa King Sovereign imbang. Ia menjelaskan sudah tak ada lagi taktik atau strategi yang ia terapkan pada anak-anak. Hanya meminta mereka main nothing to lose dan gas terus. "Tabrak aja, kalau menang ya menang, kalah ya kalah," ucapnya dalam interview.

Borneo yang tahun ini diisi oleh Lexayji, Mochi Uraa, Frezly, Rimunara dan Dodokun merupakan tim komunitas yang asli berasal dari Kalimantan tepatnya dari Samarinda dan Balikpapan. Sudah jadi filosofi Borneo FC Esports untuk mengusung bakat-bakat lokalnya dalam kancah kompetitif tanah air.

"Sebenernya filosofi cuma mengusung pemain daerah bagus-bagus aja sih. Bagus untuk mengetes mereka, mungkin mereka di Kalimantan sudah paling kuat. Tapi masa main di daerah doang? Jadi LEN ini jadi wadah pembuktian buat player daerah bisa berkembang di level nasional," jelas pelatih.

Namun, Moka baru bergabung dengan tim Borneo sesaat Liga dimulai, jadi ia tak bisa berbuat banyak dalam pemilihan pemain dan hanya bisa mengevaluasi setiap Borneo selesai tanding.

"Proses pemilihan sendiri gua kurang tahu pasti karena gua bukan dari Balikpapan dan Samarinda juga. Borneo sendiri yang menunjuk tim dari daerahnya untuk mewakili Borneo FC Esports di ajang Liga Esports Nasional 2024. Gua masuk pas Liga mulai, tim ini sudah kebentuk, sudah ke Jakarta dan butuh coach," ujar Moka.

Sayangnya, hasil yang didapat Borneo FC Esports sangat mengecewakan. Mereka jadi bulan-bulanan lawan sebelum akhirnya berhasil raih hasil imbang melawan King Sovereign. Borneo juga menambahkan pemain baru di posisi exp lane untuk mengubah peruntungan. Kaget dengan pressure turnamen offline serta gap kekuatan yang cukup jauh dengan para penantang jadi salah satu alasan Borneo tertinggal di LEN 2024.

"Tim ini sebenarnya lumayan reputasinya, sudah punya nama di Kalimantan. Cuma pas di bawa ke Jakarta untuk ikut LEN, masih kaget juga dengan kekuatan lawan di Liga 1. Masih butuh adaptasi sih. Untuk roster sekarang chemistry sudah dapet, kita juga nambah exp baru nambah amunisi. Sudah lebih better sih daripada hari 1,2,3. Sekarang sih lebih ke arah memperbaiki mentalitas dan mekanik masing-masing,"

Coach Moka tidak muluk-muluk untuk target Borneo FC Esports di LEN 2024. Melihat minimnya poin yang mereka dapat serta sulitnya para pemain menunjukan gameplay maksimal, Borneo hanya berusaha untuk terhindar dari degradasi. Untuk memastikan di sisa laga LEN 2024 Borneo dapat hasil maksimal, Moka fokus pada memperbaiki mental pemain dan membiarkan mereka bermain lepas.

Pada Liga Esports Nasional 2023 lalu, Borneo FC Esports menjadi salah satu tim kuat dan konsisten di fase liga. Di babak playoffs pun mereka tampil oke dengan menempati peringkat kedua usai kalah dari Pajajaran di grand final. Namun, roster mereka dirombak total pada LEN 2024. Masalah manajemen membuat pemain kompak hengkang dan mencari tujuan baru. Beberapa diantaranya kembali tampil di LEN 2024 seperti Maykids bersama EVOS Holy dan Ranggo yang jadi punggawa Raja Radiance. 

Kiprah Borneo FC Esports di LEN 2024 sejauh ini sangat mengenaskan. Dari 7 kali main, Borneo baru seri sekali dan kalah 6 kali. Praktis mereka jadi yang terbawah dari 14 tim peserta. Esports.ID mewawancarai langsung pelatih Borneo, Moka di kediamanan pemain di Mega Anggrek Hotel, Jakarta.

Malam tadi Borneo baru saja mendapat poin pertama mereka usai memaksa King Sovereign imbang. Ia menjelaskan sudah tak ada lagi taktik atau strategi yang ia terapkan pada anak-anak. Hanya meminta mereka main nothing to lose dan gas terus. "Tabrak aja, kalau menang ya menang, kalah ya kalah," ucapnya dalam interview.

Borneo yang tahun ini diisi oleh Lexayji, Mochi Uraa, Frezly, Rimunara dan Dodokun merupakan tim komunitas yang asli berasal dari Kalimantan tepatnya dari Samarinda dan Balikpapan. Sudah jadi filosofi Borneo FC Esports untuk mengusung bakat-bakat lokalnya dalam kancah kompetitif tanah air.

"Sebenernya filosofi cuma mengusung pemain daerah bagus-bagus aja sih. Bagus untuk mengetes mereka, mungkin mereka di Kalimantan sudah paling kuat. Tapi masa main di daerah doang? Jadi LEN ini jadi wadah pembuktian buat player daerah bisa berkembang di level nasional," jelas pelatih.

Namun, Moka baru bergabung dengan tim Borneo sesaat Liga dimulai, jadi ia tak bisa berbuat banyak dalam pemilihan pemain dan hanya bisa mengevaluasi setiap Borneo selesai tanding.

"Proses pemilihan sendiri gua kurang tahu pasti karena gua bukan dari Balikpapan dan Samarinda juga. Borneo sendiri yang menunjuk tim dari daerahnya untuk mewakili Borneo FC Esports di ajang Liga Esports Nasional 2024. Gua masuk pas Liga mulai, tim ini sudah kebentuk, sudah ke Jakarta dan butuh coach," ujar Moka.

Sayangnya, hasil yang didapat Borneo FC Esports sangat mengecewakan. Mereka jadi bulan-bulanan lawan sebelum akhirnya berhasil raih hasil imbang melawan King Sovereign. Borneo juga menambahkan pemain baru di posisi exp lane untuk mengubah peruntungan. Kaget dengan pressure turnamen offline serta gap kekuatan yang cukup jauh dengan para penantang jadi salah satu alasan Borneo tertinggal di LEN 2024.

"Tim ini sebenarnya lumayan reputasinya, sudah punya nama di Kalimantan. Cuma pas di bawa ke Jakarta untuk ikut LEN, masih kaget juga dengan kekuatan lawan di Liga 1. Masih butuh adaptasi sih. Untuk roster sekarang chemistry sudah dapet, kita juga nambah exp baru nambah amunisi. Sudah lebih better sih daripada hari 1,2,3. Sekarang sih lebih ke arah memperbaiki mentalitas dan mekanik masing-masing,"

Coach Moka tidak muluk-muluk untuk target Borneo FC Esports di LEN 2024. Melihat minimnya poin yang mereka dapat serta sulitnya para pemain menunjukan gameplay maksimal, Borneo hanya berusaha untuk terhindar dari degradasi. Untuk memastikan di sisa laga LEN 2024 Borneo dapat hasil maksimal, Moka fokus pada memperbaiki mental pemain dan membiarkan mereka bermain lepas.

Sayangnya, di laga penting kontra HFX kemarin Borneo kembali telan kekalahan 2-0. Misi Borneo untuk tak terdegradasi pun makin berat karena poin mereka terlampau cukup jauh dari zona aman.