[OPINI] Prize Pool Besar untuk Daya Tarik Esports Ladies?

Eric Soejatno
01/04/2020 23:25 WIB
[OPINI] Prize Pool Besar untuk Daya Tarik Esports Ladies?
Sumber: PUBG Mobile Indonesia

Tidak dipungkiri perkembangan esports membuatnya semakin populer dan diminati di seluruh dunia. Pertumbuhan yang masif membuat berbagai pihak mencoba keberuntungan merambah ke industri ini. Bahkan menurut Newzoo, esports diprediksi akan menembus pemasukan hingga US$1,1 miliar di 2020. Meski perkembagannya cukup signifikan, industri esports masih memiliki beberapa masalah, diantarnya kesetaraan gender.

Berdasarkan data dari Intepret, jumlah pemain perempuan di ranah console dan PC hanya mencapai 35 persen. Bahkan jumlah penonton esports hanya 30 persen dari kalangan perempuan. Berbagai upaya tentu dilakukan demi menjaga hadirnya eksistensi esports yang mendukung perempuan. Salah satunya dengan memberikan hadiah yang besar untuk turnamen esports khusus perempuan?. Namun seberapa efektifkah hal tersebut?

Russian Forces, pemenang WESG 2017 CS:GO Ladies

World Electronic Sports Games misalnya, turnamen esports internasional dari Alisports. WESG mulai memberikan wadah untuk tim ladies sejak 2017. Ada 2 game yang dipertandingkan untuk pemain perempuan yaitu CS:GO dan Hearthstone.

Sayangnya, WESG menurunkan prize pool mereka dari pergeseran tahun 2017 ke 2018. Total hadiah WESG 2017 untuk CS:GO ladies mencapai US$170 ribu dan Hearthstone sebesar US$51 ribu. Namun, di WESG 2018 CS:GO ladies hanya mendapat jatah US$105 ribu disusul Hearthstone US$35 ribu. 

Girl Gamer Esports Festival Sumber: Website Girl Gamer

Berbeda dengan WESG, Girl Gamer Esports Festival, merupakan event esports dunia yang khusus untuk perempuan. Sejak debutnya di 2017, mereka telah mengadakan tujuh kali event, terakhir di Dubai pada bulan Februari 2020 kemarin. Tidak tanggung-tanggung, turnamen yang mempertandingkan game CS:GO dan League of Legends ini menyiapkan total hadiah US$100 ribu.

Turnamen ladies internasional lainnya adalah Female Esports League (FSL). Turnamen ini mempertemukan tim perempuan dari berbagai negara di Asia seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, Taiwan, dan juga Indonesia.

EVOS Esports saat mengikuti FSL Elite AOV di Singapura Sumber: FSL Mobile Games

FSL telah mengadakan berbagai turnamen yang variatif. Selain menghadirkan game PC populer seperti DOTA 2 dan League of Legends, FSL juga membuat turnamen untuk mobile esports yakni  Mobile Legends dan Arena of Valor. FSL terakhir membuat turnamen offline di bulan Agustus 2019 yang mempertandingkan LOL dan AOV. Hadiah yang disediakan saat itu mencapai US$5 ribu untuk kedua title ini.

Bagaimana untuk turnamen esports ladies di Indonesia? Berbagai turnamen khusus perempuan juga turut hadir dan mewarnai persaingan esports Indonesia. Mulai dari Point Blank Ladies Championship yang meningkatkan hadiahnya dari tahun ke tahun. PBLC 2018 menyediakan Rp16 juta, PBLC 2019 sebesar Rp20 juta. Sementara Point Blank Ladies League 2020 bahkan menaikkan hadiah mencapai 3 kali lipat yaitu kurang lebih Rp60 juta.

Arena of Valor menjadi game lain yang juga pernah mengadakan turnamen untuk ladies. Hal ini dibuktikan dengan kehadiran Princess Cup sebanyak dua kali. Peningkatan total hadiah juga terjadi dari dua musim tersebut. Edisi pertama memperebutkan hadiah mencapai Rp5 juta yang dimenangkan oleh Belletron Esports. Sedangkan musim kedua memiliki total hadiah Rp10 juta dengan SES Ladies sebagai juara.

Belletron Esports saat menjadi juara PINC 2019 Ladies

Contoh lainnya adalah PUBG Mobile dimana mempertandingkan turnamen ladies yang diadakan bersamaan dengan PINC 2019. Memperebutkan hadiah mencapai Rp25 juta. Belletron Esports keluar sebagai pemenang di turnamen ini.

BUBU Esports Tournament 2019 bisa dikatakan sebagai turnamen yang memberikan dobrakan ke turnamen ladies di Indonesia. Menariknya, mereka mempersiapkan prize pool yang sama dengan turnamen PUBG pria yaitu sebesar Rp290 juta! Shinta Dhanuwardoyo yang juga chairman dari BUBU mengaku kesetaraan prize pool turnamen bertujuan juga untuk mendorong kompetisi yang menghadirkan kesetaraan gender antara pria dan wanita. Nara Pixies berhasil menjadi pemenang dan membawa pulang hadiah Rp165 juta.

Sayangnya, tidak banyak turnamen ladies untuk Mobile Legends. Female Gaming League menjadi salah satu turnamen yang menyajikan pertarungan tim ladies MLBB. Meski tidak diketahui berapa hadiah dari turnamen ini, terdapat tim-tim esports ternama Indonesia yang turut mengikuti. Tercatat ada 3 tim MPL yang membuat tim ladies untuk mengikuti turnamen ini yaitu EVOS, Alter Ego, dan Bigetron Esports (diwakili oleh Belletron). Selain Mobile Legends, FGL juga turut mengadakan turnamen ladies untuk PUBGM di Indonesia.

Setelah kita melihat berbagai contoh turnamen ladies di Indonesia maupun di luar negeri, perlukah kehadiran hadiah besar untuk menarik minat turnamen ladies? Tentu prize pool menjadi salah satu faktor pendorong perkembangan kompetisi esports. Sebagai contoh DOTA 2 yang terus menerus mengalami peningkatan prize pool dari setiap tahunnya.The International 2019, turnamen bergengsi untuk DOTA 2 dinobatkan sebagai prize pool terbanyak sepanjang sejarah esports dengan total lebih dari US$34 juta.

Aerowolf Zoo saat menjadi juara PMPL Indonesia Ladies

Namun konsistensi untuk mengadakan turnamen khusus perempuan jauh lebih dibutuhkan unuk meningkatkan jumlah peminat perempuan ke esports. Kehadiran turnamen ladies secara rutin membuat ekosistem kompetisi semakin hidup. PUBG Mobile menjadi contoh nyata dengan kehadiran turnamen ladies yang rutin mengadakan turnamen online untuk ladies. Tidak hanya itu, di tahun 2020 tercatat sudah ada 2 turnamen PUBGM ladies offline yang diadakan yaitu Dunia Games League dan PMPL Indonesia.

Tidak hanya itu, populernya mobile esports di Indonesia juga sesuai dengan pasar esports ladies. Berdasarkan informasi dari Skillz, platform yang mempertandingkan game casual di mobile, 7 dari 10 pemain dengan peraih hadiah terbanyak merupakan wanita. 

Sebelum menutup artikel opini, menarik untuk dilihat opini dari Rod "Slasher" Breslau yang dikenal sebagai konsultan dan jurnalis esports. “Turnamen esports perempuan tidak menggantikan apapun, kehadiran turnamen ini membuat lebih banyak perempuan yang berkompetisi di esports dan secara keseluruhan sangat bagus untuk industri esports.” ungkapnya. Penulis sangat setuju akan opini ini karena pentingnya konsistensi untuk menambah jumlah turnamen ladies dibandingkan menaikkan prize pool. Dengan turnamen ladies yang semakin banyak, bukan tidak mungkin juga prize pool akan meningkat.