Esports

Tim Rusia dan Belarus di Banned Dari Tur APEX dan FIFA

Dandesignlab
17/03/2022 16:00 WIB
Tim Rusia dan Belarus di Banned Dari Tur APEX dan FIFA
APEX LEGENDS

EA telah melarang tim dan pemain dari Rusia dan Belarus untuk bersaing di seri global APEX Legends dan FIFA 22, dampak dari konflik berkepanjangan Rusia yang terus berlanjut ke Ukraina. Langkah tersebut mengikuti jejak perusahaan Barat lain yang telah menghapus layanan mereka dari kedua negara tersebut.

Hal terpenting dalam pernyataan EA tersebut adalah fakta bahwa tim dan pemain dari Rusia dan Belarus akan dilarang tanpa pengecualian. Ini berarti tidak ada jalan menuju kompetisi saat ini untuk para pemain profesional dari dua negara Eropa Timur tersebut. Keputusan ini cukup berbeda dengan pendekatan RIOT terhadap Valorant di jadwal VCT dimana tim Rusia seperti Gambit diizinkan bermain dengan nama dan spanduk netral yang berbeda.

Sementara itu, hal ini juga memengaruhi kancah FIFA untuk kompetisi 1v1 dan 2v2 sebagai tempat yang pernah ditempati oleh pesaing asal Rusia dan Belarus. Sejauh ini, hanya satu pesaing yang lolos ke 16 besar di seri global FIFA 22 yang akan terpengaruh oleh keputusan ini yaitu Ufenok dari FC Lokomotiv Moscow.

Namun, Cerita berbeda datang dari Apex Legends Global Series dimana wilayah EMEA dikuasai oleh pesaing dari Rusia. Sebanyak 33 dari 120 pemain di Liga Pro APEX diketahui berasal dari Rusia dibanding Inggris yang hanya memiliki 18 pemain. Ini berarti format kompetisi akan berpotensi diubah secara menyeluruh karena 12 dari 40 tim di Liga Pro adalah Rusia. Grup harus di re-shuffle dan kompetisi akan dikurangi dari round robin yang menampilkan empat grup yang terdiri dari 10 tim hanya menjadi tiga grup.

Beberapa pemain yang secara aktif mengungsi akibat perang seperti Artur "Artyco" Tishchenko dari Gambit merupakan salah satu tim APEX terbaik di dunia. Disisi lain, pemain asal Belarus Kirill "9impulse" Kostiv baru-baru ini telah pindah ke Kyiv untuk mengakses internet dengan kualitas yang lebih baik dan kemudian terpaksa meninggalkan negara itu ketika Rusia melakukan penyerbuan. Namun, dia tidak dapat kembali ke Belarus karena takut direkrut dan dipaksa untuk berpartisipasi dalam perang atau dijebloskan ke penjara. Saat ini dia di Polandia menurut akun media sosialnya.

Masih belum ada kabar lanjut mengenai jadwal kompetisi ALGS untuk dilanjutkan di EMEA. Sebagian besar pemain Ukraina kemungkinan besar tidak dapat berpartisipasi dalam waktu dekat akibat konflik. Kompetisi akan ditunda selama dua minggu sebelum dilanjutkan di semua wilayah selain EMEA akhir pekan lalu.

Para pemain pro dari negara-negara EMA diluar zona konflik juga menyuarakan kekecewaan mereka dengan langkah yang diambil oleh EA:

Pada akhirnya, dampak ini akan paling berasa kepada pemain yang bergantung pada kompetisi untuk pendapatan mereka. Bahkan, secara tidak sengaja ini telah memengaruhi pemain yang merupakan pengungsi aktif dari perang juga. Dari hal tersebut, perusahaan telah menunjukkan niat untuk kebaikan yang lebih besar. Tetapi, saat ini banyak pemain yang tidak terlibat dalam konflik dan secara vokal menentang perang akan tetap bertahan hingga konflik berakhir.

Administrator dari ALGS pun telah mengirim email kepada semua peserta berkebangsaan Rusia atau Belarus yang mendaftar untuk seri turnamen. Menurut salah satu pro player APEX, email ini mengonfirmasi bahwa para pemain tersebut tidak memenuhi syarat untuk bermain di tur jika mereka masih tinggal dinegara tersebut. Meskipun begitu, ia masih akan diizinkan jika berada dinegara lain yang berada diluar negara yang dilarang. Bagi para pesaing yang pindah harus mengonfirmasi terlebih dahulu kepihak bahwa mereka telah pindah keluar Rusia atau Belarus pada 20 Maret. Waduh, bagaimana menurutmu Sobat Esports?