CEO Bren Esports, Bernard Chong, dilaporkan tengah dalam investigasi National Bureau of Investigation (NBI) akibat diduga memiliki keterlibatan dengan kasus penyelundupan narkoba sabu.
Nilai penyeludupan tersebut berkisar 1.87 miliar peso Filipina atau sekitar 500 miliar Rupiah, berdasarkan laporan media Filipina, Bylyonaryo.
Kasus Bernard Chong diawali pada tahun 2019 di pelabuhan kontainer internasional Manila di Filipina yang diduga memiliki keterkaitan kasus narkotika sebagai salah satu pemilik organisasi pengepul kiriman narkoba, Fortuneyield Cargo Services Corporation. Surat perintah penangkapan Chong telah dilayangkan pada 2 Juni 2021, sementara banding ditolak pada 29 april 2022 lalu.
Bren has had way too much business success to be tempted by any fake success from drugs. The fact that he was not charged In 2019 when they found the drugs proves that he had zero direct Involvement.
— Roberto Contreras IV (@Roberto26886264) August 2, 2022
Joey Moran selaku Kepala Divisi Operasi Internasional NBI mengatakan bahwa penyelundupan narkoba adalah kasus yang sangat serius dan merupakan pelanggaran yang tidak dapat ditebus, menurut Bylyonaryo.
Ia juga mengungkap bahwa pihak NBI telah diberikan mandat untuk melacak dan menangkap buronan terlepas dari apapun jabatan dan status mereka.
Bernard Chong telah mendirikan Bren Esports pada tahun 2017 dan menjadi salah satu organisasi paling tersohor di kancah Mobile Legends, Wild Rift, dan VALORANT Game Changers.
Selain itu, Chong juga terlibat dalam platform sosial media Lyka dan merek sepatu World Balance. Sebagai pebisnis terpandang, Chong memiliki banyak usaha dan salah satunya adalah franchise fast food Kanada di Filipina bernama Tim Hortons.
Waduh, bagaimana nasib Bren Esports yah sobat?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|