Kemenkominfo Jawab Isu Blokir PUBGM, "Gamenya Tidak Salah!"

Billy Rifki
28/10/2021 16:13 WIB
Kemenkominfo Jawab Isu Blokir PUBGM, "Gamenya Tidak Salah!"
diskusi online pubgm

Dalam diskusi online bertajuk "Menakar Industri Esports: Pertumbuhan cepat, inovasi serta peran industri game dan esports di Indonesia" yang berlangsung kemarin (27/10) bersama Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, Anthonius Malau, Plt. Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika dan Aswin Atonie, Country Manager Tencent Games Indonesia. Para pembicara menjelaskan dampak esports terhadap kesejahteraan rakyat dan kontribusinya untuk ekonomi bangsa.

Di pembukaan diskusi, Semuel Abrijani Pangerapan menyinggung sedikit soal isu pemblokiran game online dan juga PUBG M yang kembali mencuat. Seperti diketahui, pada 20 Oktober lalu Gubernur Aceh, Nova Iriansyah kembali menyuarakan pemblokiran game PUBG dan sejenisnya beserta judi online. Hal ini dikarenakan makin maraknya masyarakat Aceh yang melakukan aktivitas tersebut dan membuat beberapa kalangan menjadi resah. Pak Semuel pun mewakili Kemenkominfo merespons sebagai berikut.

"Ini adalah fenomena baru yang digandrungi banyak orang, jadi kita sih tetap mendukung. Untuk itu perlu namanya sosialisasi, dari industri harus membantu menjelaskan. Karena orang menyebutnya esports itu game, game itu konotasi orang-orang "lama" itu wah ini menghabiskan waktu dan lain-lain. Dan industri ini juga harus membuktikan ada kontribusi terhadap perkembangan ekonomi digital" ucap Pak Sem.

Satu hal lain yang menurutnya penting untuk edukasi dan sosialisasi esports ke masyarakat adalah memperkaya literasi digital. Terutama untuk meluruskan hal-hal yang miring tentang esports terutama tentang aspek perjudian.

Menurutnya, judi itu bukan karena di fasilitasi oleh gamenya, tapi orang yang memilih untuk bertaruh. " Kalau segala sesuatunya disalahgunakan ya jadinya negatif, mau apa saja bisa jadi judi. Mobil lewat nomernya ganjil apa genap? Saya rasa kalau ada yang menyuarakan esports adalah judi, saya rasa tidak ada judinya. Kalau tiap permainan apapun bisa dijudikan, tapi itukan individualnya " tegas Pak Sem memberi contoh.

Esports sendiri sudah diakui menjadi olahraga prestasi oleh KONI dan telah jadi bagian di ajang PON XX Papua, SEA Games 2019 dan Asian Games 2018, Jakarta. Seharusnya, tidak ada lagi pihak yang melihat esports sebagai aktivitas ilegal dan para pemainnya bisa dibimbing untuk bisa berprestasi dan tidak cuma main-main saja.