Perusahaan induk sekaligus developer dan publisher dari PUBG, Krafton dikabarkan tengah melayangkan tuntutan kepada Google, Apple, dan Garena terkait kasus copyright dari game Free Fire. Berdasarkan laporan dari Reuters, perusahaan asal Korea Selatan ini menyebut bahwa game tersebut menyalin beberapa aspek dari PUBG Battlegrounds seperti struktur game, item in-game, lokasi, dan barang-barang lainnya.
Google dan Apple dituntut kerena mendistribusikan game tersebut di platform aplikasi mereka, sementera Garena mendapat tuntutan akibat membuat game Free Fire.
Sebelumnya Krafton disebut telah meminta Garena, Apple, dan Google untuk berhenti mendistribusikan game tersebut di bulan Desember. Tak mendapat respon, Krafton mengambil langkah dengan memindahkan kasus ini ke pengadilan distrik California, meminta untuk memblokir game tersebut dan menuntut kerugian yang dimana termasuk keuntungan Garena dari penjualan game tersebut.
Versi baru Free Fire, Free Fire Max juga disebut dalam tuntutan Krafton. Game yang baru rilis di tahun lalu ini memiliki tampilan grafis yang lebih baik untuk menarik perhatian user dengan spesifikasi perangkat lebih baik.
Ini bukan kali pertama Krafton menuntut perusahaan karena kemiripan game dengan PUBG. Epic Games pernah dituntut pada tahun 2018 karena banyaknya kemiripan dari PUBG dan Fortnite. Developer asal China, NetEase juga terkena tuntutan terhadap dua gamenya Rules of Survival dan Knives Out.
PUBG: Battlegrounds pertama kali rilis pada tahun 2016 dam menjadi game dengan genre battle royale terpopuler. Tencent kemudian bekerjasama dengan Krafton untuk menghadirkan PUBG Mobile ke pasar smartphone mobile. Tuntutan dari Krafton sendiri muncul setelah perusahaan ini meluncurkan game mobile baru mereka, PUBG: New State pada bulan November lalu.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|