Tidak hanya Rocket League, namun Psyonix, developer dari gim ini juga langsung diakuisisi penuh oleh Epic Games. Langkah besar yang pastinya mengejutkan Steam selaku platform game store yang selama ini menjadi rumah bagi Rocket League.
Pengumuman ini memang terkesan mendadak, termasuk proses akuisisi dan pemindahan Rocket League dari Steam ke Epic Games yang diperkirakan akan rampung pada akhir bulan Mei, atau awal Juni 2019. Psyonix berharap dengan adanya akuisisi ini, Rocket League dapat melayani dan memberikan pengalaman bermain yang lebih baik lagi kepada fans.
Dalam selang waktu dekat, Psyonix memastikan bahwa tidak akan ada perubahan dalam gim, baik dalam segi gameplay maupun tim yang mengurusnya. Namun, secara jangka panjang di bawah naungan Epic Games, Psyonix berharap bisa mengembangkan Rocket League ke level yang belum bisa mereka capai saat ini.
Sayangnya, meski akuisisi ini tampak ditujukan untuk menghasilkan improvisasi positif ke Rocket League, namun tidak sedikit dari komunitas Rocket League yang tidak setuju. Beberapa dari mereka sepertinya sudah nyaman dengan ekosistem yang disediakan oleh Steam selama ini dan memandang akuisisi ini hanya akan menyusahkan mereka untuk menikmati gim ini.
Big news! We are extremely excited to announce that we are joining the @EpicGames family! Read more in our blog here: https://t.co/mlbsrKJ0b2 pic.twitter.com/fZYMpsBtt6
— Rocket League (@RocketLeague) May 1, 2019
Ada kemungkinan akuisisi ini juga berkaitan dengan tantangan dari Tim Sweeney kepada Steam beberapa waktu silam. CEO Epic Games ini mengatakan dalam cuitannya di Twitter bahwa apabila Steam berkomitmen untuk memberikan pembagian keuntungan sebesar 88% secara permanen kepada developer / publisher tanpa ada syarat dan ketentuan yang berat, maka Epic Games akan mencabut gim-gim eksklusifnya dan bahkan merencanakan untuk memasukkannya ke dalam Steam.
Saat ini, pembagian revenue untuk gim-gim yang dipublikasikan dalam Steam adalah 70 persen untuk developer dan 30 persen hak dari Steam. Angka ini cukup besar dibandingkan platform sejenis, misalnya Epic Games Store yang memberikan 88% kepada developer, bahkan Discord Store yang menawarkan pembagian hingga 90-10.
If Steam committed to a permanent 88% revenue share for all developers and publishers without major strings attached, Epic would hastily organize a retreat from exclusives (while honoring our partner commitments) and consider putting our own games on Steam.
— Tim Sweeney (@TimSweeneyEpic) April 25, 2019
Bagaimana pendapatmu sobat esports, apakah gebrakan ini bisa saja mengancam eksistensi Steam sebagai game market paling populer saat ini?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|