Rocket League bisa dikatakan merupakan salah satu game kompetitif yang sukses berkat developernya Psyonix selalu konstan menghadirkan konten baru, format hingga turnamen sesuai dengan ekspektasi komunitas pemainnya. Antusiasme para pemain berhasil membuat server Rocket League penuh selama 5 tahun belakang. Tidak hanya itu, Rocket League juga telah menjadi contoh penting dalam perkembangan esports.
Namun, terjadi perubahan cukup mengejutkan terhadap Rocket League tahun ini yakni berita tentang Epic Games yang membeli Psyonix. Ini menjadi perubahan besar, khususnya pada ranah model bisnis hingga gaya permainan player kedepannya.
Image Source: Epic Games Rocket League
Perubahan paling signifikan yang dibawa Epic Games ke Rocket League adalah membuatnya menjadi Free to Play (F2P). Ini artinya, Rocket League bisa dimainkan secara gratis di seluruh platform yang tersedia dan mode online dapat diakses tanpa perlu membayar membership. Meski mendapat banyak pro dan kontra, Rocket League berusaha menjaga kesenangan yang bisa dinikmati oleh baik pemain veteran atau baru. Berikut adalah perubahan penting dari segi kompetitif Rocket League sejak perubahannya menjadi F2P:
Salah satu perubahan paling menarik yang dibawa Epic Games ke Rocket League adalah kehadiran musim kompetitif yang mirip dengan model Fortnite. Sekarang, Rocket Pass perlu diperpanjang tiap pergantian musim. Model ini bakal merubah pengalaman kompetitif saat bermain bahkan di ranah esports. Selain itu, sistem musim ini juga mendesak konsistensi bermain player, sebagaimana minimal level 10 profile diperlukan untuk membuka ranking lists.
Fitur lainnya yang bisa dapatkan player adalah mengumpulkan Credits tergantung pada usaha dan ranking mereka di tiap musim. Credits ini dapat ditukarkan untuk tournament pass atau item penting lainnya dalam game. Credits menjadi elemen penting dari Rocket League yang membuatmu dapat mengakses beragam konten-konten menarik disini. Namun, untuk mengumpulkan Credits perlu cukup banyak waktu, namun kamu bisa membeli Rocket League Credits di website terpercaya seperti Eldorado.
Image Source: Epic Games Rocket League
Salah satu fitur terbaik yang diperkenalkan pada fase terbaru Rocket League yakni kemampuan untuk Cross-Platform. Ini membuat para pemain untuk menyimpan semua progress permainannya di akun Epic Games dan bisa membuka hingga memainkannya di platform lain. Bahkan kamu bisa memanfaatkan fitur ini untuk Rocket League versi Steam, namun perlu dicatat bahwa diperlukan akun Epic Games agar kamu bisa mengaksesnya.
Fitur Cross-Platform memberikan kebebasan pemain untuk meningkatkan pencapaiannya di game lewat platform pilihan mereka. Pada beberapa kasus, para pemain dapat berpindah ke PC Gaming yang merupakan platform terbaik untuk segi profesional. Kalau kalian lebih suka main di platform mana?
Image Source: Epic Games Rocket League
Salah satu fitur dalam videogame yang membuat ranah kompetitif para pemainnya tetap terasah adalah Ranking Sistem. Dalam Rocket League, aspek ini akan diperluas berkat kehadiran rank baru.
Sebelumnya, rank tertinggi Rocket League adalah Grand Champion, namun sekarang ditambahkan lagi satu tingkat baru. Grand Champion akan dibagi menjadi tiga tahap yakni Grand Champiopn 1, 2 dan 3, sementara rank tertinggi disebut Supersonic Legends. Perubahan ini akan membuat para pemain yang memiliki skill tinggi untuk dapat mengasah skillnya agar tampil maksimal dalam kompetisi.
Tambahan lainnya datang dari perubahan rank di urutan terbawah yakni Bronze akan mendapat tugas-tugas khusus yang dapat diselesaikan untuk meningkatkan rank dengan mudah. Ini merupakan perubahan yang dibuat Psyonix agar memotivasi pemain baru di Rocket League.
Image Source: Epic Games Rocket League
Segmen kompetitif Rocket League juga ikut berubah dan berpotensi menambah variasi turnamen dan peraturan. Sementara untuk Rocket League Championship Series (RLCS) akan tetap mempertahankan format generalnya, namun tidak berhenti melakukan inovasi untuk menambah tantangan para pemain.
Selain itu, berkat masukan dari para pemain, Rocket League juga makin serius dalam memberikan hukuman saat turnamen. Meninggalkan match bisa langsung memberikanmu ban singkat, namun jika terjadi terus-terusan, ban tersebut akan berlangsung hingga 8 hari penuh.
Terakhir, kompetisi Rocket League terdekat yang akan diselenggarakan adalah RLCS x Winter Split, yang akan berlangsung menggunakan format baru dimana hanya ada 24 partisipan serta menerapkan sistem double eleminations. Format baru ini akan membuat kompetisi berlangsung lebih cepat dan memberikan ketegangan lebih bagi partisipan. RLCS x Winter Split dijamin akan menghadirkan kompetisi yang seru.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|