Peringkat 1 Valorant Eropa Diduga Pakai Cheat, Ini Hukumannya

faizalkamill
06/02/2021 15:17 WIB
Peringkat 1 Valorant Eropa Diduga Pakai Cheat, Ini Hukumannya
Yasin Nisay

Permasalahan cheater lagi-lagi terjadi di Valorant. Baru-baru ini mantan peringkat satu di rank leaderboard Eropa, Nisay, diban oleh Riot Games karena dugaan menggunakan cheat. Yasin Nisay adalah pemain Valorant profesional yang sebelumnya membela tim Beşiktaş Esports. Riot menjatuhkan hukuman ban kepadanya setelah kecurigaan dan investigasi yang mereka lakukan.

Tepat setelah masalah ini mencuat tim Beşiktaş segera memutus kontak dengan sang pemain. “Kami telah memutus kontrak dengan pemain kami, Yasin “Nisay” Gök,” kutip dari pernyataan tim di Twitter. Meski begitu, Nisay menyangkal bahwa dia menggunakan cheat. Nisay bahkan menuduh Riot mengeluarkan Nisay agar dia tidak bisa berlaga di First Strike Turki yang akan digelar 14 Februari mendatang. Pada akhirnya semua keluhan Nisay tidak berbuah apapun, Riot tetap membannya dari seluruh kompetisi Valorant selama 12 bulan sejak keputusan itu dibuat.

Nisay berulang kali meminta Riot Games untuk menunjukan “aplikasi” apa yang dia gunakan untuk bermain curang. Riot Vanguard sendiri tidak mendeteksi adanya cheat dalam game tersebut namun sepertinya Riot melakukan investigasi independen dan memutuskan bahwa Nisay menggunakan cheat. Beberapa profesional memberikan pendapatnya tentang ini setelah melihat cuplikan-cuplikan dari permainan Nisay.



Noizeeh, mantan pemain profesional Fortnite, mengatakan bahwa menurutnya pergerakan dari crosshair Nisay selama permainan tampak tidak natural. Memang dari cuplikan tersebut terlihat bahwa Nisay bisa memposisikan crosshairnya dengan tepat ke arah lawan bahkan sebelum lawan itu menampakkan dirinya.

Salah satu indikasi lain adalah tingkat akurasi dari Nisay yang sangat melejit dalam waktu singkat. Di awal perilisan Valorant persentase headshot dari Nisay adalah sekitar 20% tetapi sekarang melejit memasuki 50% di bulan Januari. Dengan beberapa kecurigaan dan investigasi yang dilakukan, akhirnya Riot memutuskan bahwa Nisay bersalah dan memberikan hukuman ban selama 12 bulan di akunnya tersebut. Selain ban akun Nisay juga mendapatkan larangan untuk berkompetisi dengan waktu yang sama.

Jika benar pada akhirnya Riot bisa membuktikan bahwa Nisay menggunakan cheat apakah hukuman 12 bulan tersebut sudah pantas atau terlalu ringan mengingat dia menggunakannya untuk mencapai peringkat tertinggi di server. Menyinggung tentang hal ini, di game serupa misalnya CS:GO mereka sangat tidak mentolerir perbuatan curang. Terkadang ada pemain yang terkena ban karena menggunakan cheat di masa lalu dan sifatnya adalah permanen. Putusan mereka sangat sulit untuk digugat yang menghasilkan terkadang para pemain terduga tersebut harus gantung mouse dari ranah CS:GO atau beralih ke game lain contohnya Valorant.

Keputusan ini adalah sebuah langkah kecil yang baik oleh Riot dalam rangka menghapus usaha curang di Valorant. Mereka juga melakukan investigasi independen yang menandakan bahwa mereka masih peduli dengan komunitas yang saat ini sedang mereka bangun. Bagaimana pendapatmu Sobat Esports, semoga kejadian seperti ini tidak terulang ya.