Tim desain kompetitif Valorant, Jon Walker dan produser Sara Dadafshar baru saja melakukan diskusi soal smurfing di Ask Valorant Blog. Topik soal smurf atau akun kloning memang menjadi masalah di game kompetitif dan berdampak pada kenyamanan bermain.
Meski Riot sedang dalam tahap investigasi mendalam, tampaknya mereka belum punya rencana untuk mengatasi masalah ini.
Today we let you in on our ongoing plans to squash smurfs, and remind you that, yes, we want a replay system. Read all about it in the latest edition of Ask VALORANT: https://t.co/lzVFOXWH0H
— VALORANT (@PlayVALORANT) May 6, 2021
"Bagi kalian yang bertemu smurf, kami tau itu sangat menyebalkan, dan belum ada solusi cepat mengatasinya saat ini. Namun kami sedang mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini tanpa mengganggu sistem lain," tutur Walker dan Dadafshar. "Melawan smurf bukan hanya soal memberi hukuman, namun juga membuat mereka yang tanpa maksud jahat merasa tak perlu lagi melakukan tindakan smurf," lanjut mereka.
Riot melakukan pendekatan dengan menjawab esensi masalah, mulai dari kenapa para pemain melakukan smurf, bagaimana mengidentifikasi mereka, apakah ada hal yang terpenuhi sehingga mereka melakukannya, hingga apa yang bisa dilakukan untuk melawannya?
Beberapa pemain dengan rank tinggi memutuskan untuk bermain di akun smurf mereka karena ingin menghindari antrian panjang ataupun membantu temannya yang berada di low rank. Tidak ada intensi untuk merusak game, mereka hanya ingin bermain.
Namun, tentu saja ada para pemain smurf yang punya maksud jahat. Mereka adalah pemain yang melakukan troll, hingga menghukum pemain level rendah. Inilah tipe pemain yang dicari Riot untuk dibasmi. Riot memang belum memiliki solusi untuk masalah smurfing, bagaimana pendapatmu Sobat Esports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|