Esports

Valorant Banned 40.000 Pemain Toxic di Bulan Januari 2022

Dandesignlab
17/02/2022 12:22 WIB
Valorant Banned 40.000 Pemain Toxic di Bulan Januari 2022
Riot Games

Sejak Valorant diluncurkan pada tahun 2020, pengembang Riot Games telah melakukan banyak upaya untuk mengkampanyekan interaksi yang positif terhadap para pemain dan mengekang toksisitas yang selalu menjadi problematis. Sebelumnya, Riot telah menambahkan fitur penyaringan daftar kata disetiap wilayah pada Episode 4 Act 1. Sekarang, pihak pengembang juga menerbitkan laporan yang lebih panjang untuk menindak lebih luas terhadap toksisitas yang terjadi melalui komunikasi antar pemain. 

Sara 'Riot Necrotix' Dadafshar dan Brian 'Riot South Korea' Chang, mengatakan bahwa lebih dari 400.000 teks dan pembatasan obrolan suara telah diterapkan Riot untuk meredam toksisitas. Hasil tersebut terdata dari laporan para pemain dan sistem deteksi Riot yang telah ditingkatkan untuk meredam kata yang tidak pantas. 

Sementara itu, Terdapat 40.000 pemain yang di Banned oleh Riot akibat pengunaan kata terlarang di game. Mereka juga mengaku bahwa hal ini adalah strategi untuk mengurangi toksisitas secara keseluruhan. Namun faktanya, Sara dan Brian mengungkapkan bahwa pemain yang telah disurvei oleh Riot belum melaporkan soal penurunan berarti perihal toksisitas dalam game. Tentunya, Riot tak tinggal diam dan segera menyiapkan hal baru untuk menangani masalah ini.

Selain menerapkan hukuman yang lebih keras pada sistem yang tersedia, Riot juga mencari moderasi teks secara realtime yang dapat membuat pemain kasar dihukum dengan lebih cepat. Sistem moderasi suara juga akan ditingkatkan dengan peluncuran evaluasi suaranya yang masih berada ditahap beta saat ini. 

Langkah paling dramatis yang sedang dieskplorasi datang melalui 'Program Uji Coba Regional' yang saat ini sedang diteliti oleh tim Riot dari Turki. Nampaknya laporan akan dikirim langsung melalui 'Player Support Agent' yang kemudian akan memberikan hukuman yang sesuai berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh pihak pengembang. Percobaan ini pun masih dalam tahap awal, tetapi akan diujicobakan kepada wilayah lain jika sudah masuk pada tahap akhir.

Meskipun toksisitas tidak akan hilang sepenuhnya, tetapi Riot telah sangat jelas mengungkapkan komitmennya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pengembang juga menjelaskan diseluruh blog bahwa mereka bermaksud untuk lebih transparan dengan komunitasnya mengenai masalah ini. 

Tentunya kita terus tunggu informasi selanjutnya dari Riot Games mengenai rencananya untuk memberantas pemain toxic pada Valorant. Oleh karena itu, bermainlah yang sportif dan berkata yang baik untuk mendukung ekosistem esports yah Sobat!