10 Fakta Menarik Seputar Valorant Masters Copenhagen!

Dandesignlab
26/07/2022 10:00 WIB
10 Fakta Menarik Seputar Valorant Masters Copenhagen!
Twitter

Valorant Champions Tour Masters Copenhagen telah berakhir dengan kemenangan tim EMEA, FunPlus Phoenix, yang berhasil mengalahkan Paper Rex 3-2 di partai final LAN. Acara telah berlangsung selama kurang lebih dua minggu secara offline sejak fase penyisihan grup dimulai pada 10 Juli 2022 kemarin.

Diluar persaingan sengit seluruh tim yang bertanding untuk mendapatkan gelar juara internasional, Masters Copenhagen memiliki sejumlah keseruan unik yang terdapat selama acara berlangsung. Nah, pada artikel ini tim Esports ID telah merangkum beberapa momen seru yang terdapat di Copenhagen sebagai berikut:

FPX Melibas Seluruh Tim Asia



Tim perwakilan Eropa (EMEA) yang pertama kalinya hadir di acara Masters LAN setelah melewatkan Masters perdananya di paruh pertama 2022, FPX, telah tercatat menumbangkan seluruh tim wilayah Asia (APAC, Jepang, Korea) sejak fase penyisihan grup dimana mereka berhasil memulangkan tim NORTHEPTION (JP), dan XERXIA (APAC) pada grup B.

Meskipun mereka sempat tumbang oleh DRX pada upper bracket final group stage, tetapi FPX kembali membalaskan dendamnya dengan cara memulangkan DRX (Korea) pada lower bracket playoff Copenhagen.

Selain itu, raja APAC yang berhasil menjadi finalis Masters 2 yaitu Paper Rex juga telah ditumbangkan oleh FPX sebagai tim Asia terakhir yang ia singkirkan. Jika XERXIA digadang menjadi "The Indonesian Teams Slayer", maka FPX layak mendapat julukan "The Asian Teams Slayer" pada acara ini.

Paper Rex merupakan satu-satunya tim yang terpapar COVID-19



Selain menjadi tim APAC yang memiliki power untuk menyaingi tim Eropa dan melampaui eks-kampiun Masters Reykjavik, Paper Rex juga merupakan satu-satunya tim yang memiliki player positif COVID-19.

Sebelum playoff dimulai, Paper Rex mengabarkan bahwa f0rsakeN telah di tes positif oleh pihak Riot dan disusul dengan d4v41 beserta Jinggg. Ketiga player tersebut sempat absen untuk tampil di stage LAN dan harus bermain di studio khusus yang telah disediakan oleh Riot untuk dapat tetap bermain dengan lancar.

Benkai Ber-Cosplay Dengan Kostum APD, Dinosaurus, Caster, dan Wanita

Dikenal sebagai IGL Paper Rex yang ceria, humoris, dan cukup berdampak untuk laju permainan tim, Benedict "Benkai" Tan telah terlihat mengenakan kostum unik yang dapat menghibur para penonton yang menyaksikannya di acara Masters Copenhagen.

Kostum pertama yang ia kenakan ialah jubah APD ketika rekannya terpaksa bermain di studio lain lantaran terkena COVID-19 dan hanya bermain berdua dengan Mindfreak. Berikutnya, ia telah mengenakan kostum Dinosaurus ketika sambutan tim tengah berlangsung di upper final playoff yang menampilkan penonton LAN.

Setelah berhasil menurunkan OpTic Gaming ke lower bracket dengan penampilan yang memukau, Benkai menyusup menjadi Caster yang terlihat berada di samping Mitch dan berbicara "Apakah Paper Rex tim terbaik di dunia?."

Setelah itu ia segera digotong oleh crew Masters Copenhagen dan telah berhasil membuat para penonton terhibur atas yang ia lakukan tersebut.

Terakhir, Benkai mengenakan kostum yang lebih mindblowing lagi saat dirinya berdandan menjadi wanita berwarna pink, lengkap dengan rambut palsu hingga sticker berbentuk hati pada pipinya.

OpTic Gaming Menjadi "The American Teams Slayer"



Selain FPX yang mendapatkan gelar "The Asian Teams Slayer", OpTic Gaming juga tampaknya berhak mendapatkan gelar "The American Team Slayer" dimana mereka tercatat telah menumbangkan tim wilayah Amerika (NA, LATAM, Brazil) selama Masters Copenhagen berlangsung.

OpTic Gaming yang kembali rematch grand final dengan LOUD di fase penyisihan grup berhasil memulangkannya kembali ketika mereka menang 2-1 di lower bracket. KRÜ Esports sebagai tim yang berhasil menurunkan OpTic kala itu memang menjadi pertandingan yang mengejutkan atas performanya.

Namun, OpTic dapat membalaskan dendamnya ketika KRÜ Esports bertemu kembali di lower final penyisihan grup.

Sementara itu, Leviatán yang merupakan tim LATAM lainnya memang tidak bertemu OpTic Gaming pada saat itu. Tetapi OpTic berhasil mengalahkan XSET sebagai rekan NA nya di Valorant Masters Copenhagen.

NORTHEPTION, Wajah Anyar Yang Menggantikan Tahta Zeta Division



Tim Jepang yang berhasil menjalankan debut pertama kalinya di Masters ialah, NORTHEPTION, yang lolos dari Challengers JP setelah mengalahkan Zeta Division pada partai final. Sebelumnya, Masters Reykjavik telah kedatangan tim Jepang yang berhasil memulangkan Paper Rex di urutan ke-4 yaitu Zeta Division yang telah finis sebagai 3rd runner-up kala itu.

Meskipun debut NTH tidak berjalan mulus seperti Zeta di Copenhagen, tetapi berada di acara Valorant Internasional tetaplah menjadi sesuatu yang membanggakan di tambah dengan circuit points yang mereka raih.

Fnatic, Spesialis Overtime



Tim EMEA lainnya yang hampir saja menjuarai Masters, Fnatic, telah menjadi tim yang sering bertemu dengan babak Overtime pada match yang mereka telah lewati. Sebelumnya di EMEA Challengers Stage 2, Fnatic telah melewatkan dua kali overtime ketika berhadapan dengan FPX di partai final.

Bahkan, jauh sebelum partai final EMEA mereka telah berjumpa dengan overtime ketika melawan FPX juga di upper bracket semi final.

Babak overtime yang paling melelahkan untuk dihadapi oleh Fnatic adalah satu-satunya match mereka ketika melawan tim LATAM, Leviatán, pada lower bracket playoff.

Pada peta ketiga Bind ketika melawan Leviatán, Fnatic baru dapat mengakhiri game di skor akhir 17:15 berkat penyelamatan Enzo dan Boaster di detik-detik akhir. Selanjutnya, match Fnatic dengan FPX di lower semifinal Copenhagen juga telah bertemu kembali dengan overtime pada peta pertama hingga 13:15.

Tim EMEA Selalu Mengenakan Celana Pendek



Berbeda dengan tim lain yang cenderung mengenakan celana panjang ketika bersaing di LAN, tim EMEA yaitu Fnatic dan FPX justru malah menggunakan celana pendek di stage LAN.

Fenomena tersebut tentunya telah menarik banyak perhatian para penonton yang dimana sebagian mempertanyakan nya dan sisanya menganggap bahwa hal tersebut adalah buff untuk tim EMEA.

Chamber Jadi Agent Langganan Sekitar 80% Pick Rate

Beralih ke pembahasan meta, Chamber pada Valorant Champions Tour Stage 2 2022 ini tampaknya telah mendominasi kancah kompetitif dimana ia tercatat digunakan sebanyak 80% pada Masters Copenhagen.

Mengetahui hal tersebut, akhirnya Riot merasa bahwa Chamber harus segera disesuaikan untuk mendapatkan keseimbangan dengan para agent Sentinel lainnya seperti Sage dan Killjoy.

Pertemuan Berulang Antara Fnatic & FPX



Seperti yang telah dibahas pada poin ke 6, Fnatic dan FPX memang telah bertemu berkali-kali sejak EMEA Challengers Stage 2 berlangsung. Pada Challengers, FPX tumbang oleh Fnatic di upper bracket semifinal untuk bertarung di lower bracket.

Kemudian FPX berhasil bertemu kembali dengan Fnatic di grand final Challengers dan menerima kekalahan lagi. Begitupun dengan playoff Masters Copenhagen, FPX bertemu dengan Fnatic di hari pertama playoff dan kalah untuk turun ke lower bracket.

Namun, FPX berhasil membalaskan dendamnya ketika mereka menumbangkan Fnatic di lower semifinal playoff untuk melaju ke lower final hingga grand final dan menjadi kampiun Masters Copenhagen.

Draw ini juga sempat menjadi kontroversi dimana para penggemar menganggap bahwa playoff VCT tampak basi untuk melihat pertarungan saudara berulang terus-menerus seperti NA vs. NA, EMEA vs. EMEA, atau bahkan ID vs. ID yang pernah terjadi pada APAC Challengers Stage 2 sebelum Masters Copenhagen bergulir.

Stage Tanpa AC

Untuk mengonfirmasi poin ke-7 yang membahas mengapa tim EMEA mengenakan celana pendek di stage, hal tersebut terjadi lantaran tidak adanya Air Conditioner yang disediakan beserta kemungkinan cuaca panas ekstrim yang terjadi di wilayah Eropa.

Poin ini telah didapatkan oleh tim Esports ID melalui klip f0rsakeN yang menjelaskan hal tersebut kepada Nabbsky pada livestreamingnya ketika Nabbsky menanyakan hal tersebut kepada Jason. Bahkan, Nabbsky juga sempat melihat beberapa penonton yang bercucuran keringat hingga membasahi lengan pakaiannya.

Jika yang dikatakan oleh Jason adalah benar, tentu ini telah menjawab pertanyaan para penggemar yang telah melihat fenomena celana pendek tim EMEA dan keringat para player dan penonton yang tertangkap di layar kaca.

Wah, menarik ya sobat! apakah sobat memiliki fakta menarik lainnya seputar Masters Copenhagen? komen dibawah yah sobat!