Esports

Diduga Bangkrut, Tim ORDER Akan Dijual

Dandesignlab
21/08/2022 10:00 WIB
Diduga Bangkrut, Tim ORDER Akan Dijual
Twitter

Organisasi esports APAC yang cukup terkenal di VALORANT yaitu ORDER dilaporkan telah kehabisan dana selang satu tahun meraup sekitar 3.7 juta USD. Berita ini muncul pertama kalinya oleh David Swan dari Australia yang mengungkap bahwa ORDER mengalami keruntuhan finansial. 

Para staf di organisasi juga telah mundur sejak 15 Agustus ketika perusahaan hanya melakukan kegiatan administrasi secara sukarela. Bahkan, para player dilanda oleh keraguan tentang masa depan mereka seusai mengetahui bahwa tim telah bangkrut.

ORDER memiliki berbagai divisi besar sebagai organisasi esports. Mereka bergerak di kancah Leagues, CS:GO, VALORANT, Fortnite, dan FIFA

Pasca berita miring terhadap ORDER telah tersebar di internet, sang CEO tim yang bernama Marc Edwards juga dilaporkan telah menonaktifkan seluruh platform media sosialnya.

Menurut Chief Gaming Officer, Chris Orfanellis, tim ORDER telah siap untuk dijual. Ia mengungkap dalam Twitlonger bahwa bisnis ini belum sepenuhnya mati.

Dilansir dari Dot Esports, pandemi COVID-19 juga menjadi faktor keruntuhan organisasi selain daripada masalah finansial yang krusial. Kini, terdapat setidaknya 12 peminat yang melirik tim ORDER untuk dibeli.

Di sisi lain, sang owner dari Dire Wolves yaitu Jason Spiller mengatakan bahwa kesalahan terbesar organisasi terletak pada model bisnis yang berisiko tinggi lantaran memprioritaskan laju pertumbuhan yang cepat dan didorong oleh modal investor.

Laporan juga menyebutkan bahwa gaji para pemain mereka tergolong tinggi. Tim CS:GO mereka yang terdiri dari akuisisi tim Renegades tercatat memiliki penghasilan sekitar 519.000 USD selama 1 tahun.

Waduh, sayang banget, sobat!