BOOM Esports telah tertolak oleh Riot untuk menjadi tim Franchise VALORANT wilayah Pasifik bersama dengan rivalnya, ONIC G.
Sempat menjadi perwakilan di Champions 2022, BOOM masih gagal untuk terkualifikasi liga kemitraan wilayah Pasifik. Sebagai gantinya, RRQ lah yang menjadi satu-satunya tim esports Indonesia yang lolos untuk bersaing di Sao Paulo, Brazil.
Menanggapi hal yang ramai di cuitkan oleh para netizen VALORANT tanah air, Gary Ongko selaku CEO BOOM Esports telah memberikan klarifikasi tentang tidak lolosnya tim di liga franchise.
Gary mengungkap di Twitlonger bahwa sebenarnya BOOM telah meminta Riot untuk mempertimbangkan kembali permintaannya untuk liga franchise, namun keputusan Riot tampak sudah bulat dan tidak bisa di ganggu gugat.
Meskipun Champions telah dilewati, namun itu tidak mengubah apapun.
I guess the cat’s out of the bag. Firstly, congrats to everyone who made it for the first season, and best (cont) https://t.co/HcWPc80QPW
— Gary Ongko (@natshuba) September 21, 2022
"Pertama - tama, selamat untuk semua tim yang berhasil untuk musim pertama, dan semoga sukses untuk semua orang terutama teman-teman saya di RRQ, Secret, Zeta, Talon, dan Paper Rex.;
Sebelum bertele-tele, saya bisa mengerti mengapa tim-tim ini dipilih. Sedikit flashback, kami diberitahu tentang 'kegagalan' kami sebelum Champions. Apakah Champions akan membuat perbedaan? Mungkin tidak. Alasan pastinya, seperti biasa, tidak diberikan. Tapi kami selalu berpikir terutama tahun ini kami akan menjadi kandidat kuat.;
Kami memiliki penonton tertinggi dari semua tim Indonesia, 4 besar penonton APAC, dan saya merasa sulit untuk menyebutkan organisasi PC 'besar' lain di luar SEA.;
Secara finansial dengan perubahan scene streaming di SEA, saya juga menyadari bahwa kami sudah jauh lebih baik daripada kebanyakan rekan kami.;
Meskipun sejujurnya, orang yang akhirnya mengambil slot SEA mungkin berada di kapal yang sama.;
Saya memang mencoba dan meminta pertimbangan ulang atas aplikasi kami, tetapi memang demikian adanya. Ke depannya, ingat ini berbeda dari liga 'franchise' yang kebanyakan kalian kenal. Sejauh pengetahuan saya (ini) bukan slot permanen, dan ada jalur langsung menuju promosi.;
Mempertimbangkan hal itu dan setelah percakapan selama Champions, saya sampai pada kesimpulan bahwa kemunduran ini tidak mengubah rencana kami untuk musim depan, seperti pepatah favorit saya 'Kami harus fokus pada apa yang ada dalam kendali kami'.;
Oleh karena itu, kami akan berusaha untuk memperkuat roster, dan mudah-mudahan mendapatkan hak kami untuk promosi ke liga internasional.;
Pengalaman saya yang relatif singkat dengan Riot, tidak menunjukkan apa pun kepada saya selain keyakinan bahwa mereka tahu apa yang mereka lakukan, dan itu akan menjadi tujuan kami untuk terlibat dalam ekosistem mereka.;
Mengenai tim belum ada yang ditetapkan, saya yakin rencana kami juga akan berubah dengan pengumuman dan ketersediaan pemain di sampingnya.
Tetapi jika track record kami berbicara sendiri, biasanya kami akhirnya membuat perubahan daftar nama yang tepat. Jadi semoga kalian akan terus mendukung kami musim depan, dan jika memungkinkan selamanya.;
Ingin sekali membuat tweet dua bahasa, tapi Bahasa 'formal' saya tidak akan bisa melakukan ini, Ojan mungkin bisa menjelaskan ini lebih baik dalam Bahasa Indonesia. Cukup menyenangkan sebagai twitlonger pertama saya."
Secara garis besar, Gary mengatakan bahwa apapun yang telah dilewati oleh BOOM Esports dimulai dari Challengers, LCQ, hingga Champions tidak mengubah keputusan Riot.
Meskipun mereka memiliki fanbase yang solid di kancah VALORANT, hasil BOOM untuk liga franchise masih belum teraih.
Organisasi juga mengademkan suasana dengan mengatakan bahwa liga franchise ini tidak seperti franchise yang lainnya. Masih terdapat kesempatan untuk BOOM maju di season depan jika mereka berhasil bersaing lebih di kancah internasional.
Semangat BOOM!
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|