Rencana Besar PSSI untuk Industri dan Atlet Esports Indonesia

Basitullah
18/09/2019 10:00 WIB
Rencana Besar PSSI untuk Industri dan Atlet Esports Indonesia
Muhammad Ramadhan, Creative & Brand Building PSSI Division

Usai sukses menggelar Garuda Esports Tournament 2.0 bersama Ultra Milk di Komplek Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, ternyata PSSI masih punya mimpi besar yang belum terealisasikan. Rentetan perjalanan dari kompetisi Garuda Esports yang digelar selama ini, merupakan sebuah usaha PSSI dalam menggapai mimpi besar mereka yang dirasa sangat baik untuk keberlangsungan industri esports, khususnya di ranah sepak bola.

Mimpi besar yang dimaksud adalah keinginan PSSI untuk menaungi para atlet esports menjadi tim nasional Indonesia yang mewakili negara untuk bertanding di kancah internasional. Sedangkan di level nasional, PSSI juga sangat ingin menggiring atlet esports yang mewakili langsung tim sepak bola Indonesia untuk bertanding dalam ajang internasional, sehingga akan ada hubungan kuat antara olahraga tradisional dengan digital sport melalui kegiatan ini. Hubungan yang dimaksudkan dapat pula menggeser stigma negatif masyarakat terhadap kegiatan bermain gim yang masih dipandang berdampak buruk bagi sejumlah kalangan.

Tentu saja bukan hanya mimpi di siang bolong, karena mimpi besar PSSI ini didasari atas keberhasilan negara-negara maju di luar sana yang sukses membawa esports ke level berbeda dan menjadikannya sebuah karir menjanjikan dengan mengaitkan klub sepakbola tradisionalnya pada kompetisi esports mereka. Sebut saja yang paling dekat dan masih terbilang baru adalah Thai E-League Pro, sebuah kompetisi resmi di Thailand yang mana semua klub sepak bola dari divisi teratas liga Thailand miliki divisi esports untuk game Pro Evolution Soccer (PES) dan bertanding mewakili klub-klub tersebut. PSSI inginkan hal yang serupa dapat terjadi di scene esports Indonesia!

Hal itu diungkapkan langsung oleh Muhammad Ramadhan, selaku Creative & Brand Building PSSI Division saat ngobrol bareng dengan Tim Esports.ID di acara Ultra Milk Garuda Esports Tournament 2.0.

"Jadi, di Indonesia ini kan belum pernah ada liga ataupun tim nasional, yang didalamnya ada gim esports-nya ya. Soalnya, di Thailand sudah ada tuh kompetisi gim PES yang mereka mainkan dapat support langsung dari KONAMI dan ada nama-nama pemain sepakbola Thailand di gim tersebut. Nah, intinya kita mau munculkan hal itu di Indonesia. Apalagi saat ini esports lagi happening banget dan bisa dibilang sudah menjadi karir yang menjanjikan. Walau bisa dibilang di Indonesia sudah dimulai, namun saya sendiri melihatnya masih belum banyak, khususnya di esports dari game bola. Keinginan kami itu, ke depannya esports bisa jadi salah satu pilihan karir dan hal yang membanggakan. Karena memang main gim itu tidak merusak hidup, ada karirnya dan masa depannya untuk menepis stigma negatif tentang main gim yang kerap digambarkan dapat merusak karir, merusak kehidupan," kata Muhammad Ramadhan.

"Selanjutnya, PSSI itu ingin membentuk timnas esports. Akan tetapi jalurnya ketika sudah jadi timnas akan dikemanakan itu yang masih belum ada. Jadi, untuk saat ini yang skalanya besar sekelas eWorld Cup untuk esports bola itu baru FIFA, setahu saya. Itu juga saat ini masih diikuti oleh personal atau club, seperti Eggsy dari RRQ, Kenny dari SFI, dan lain sebagainya. Kita maunya itu untuk jalur menuju ke ajang internasional lewat PSSI, ya memang untuk saat ini masih dalam tahap perancangan," tambahnya.

Sedangkan untuk realisasikan wacana akan Liga 1 Esports yang sudah sejak lama diperbincangkan, Muhammad Ramadhan antusias menjelaskan, "Sebagai federasi, kita sangat ingin membuat Liga 1 Esports dan yang ikut adalah club-club sepakbola profesional yang ada di Indonesia. Jadi seorang supporter itu tidak hanya nonton saja, mereka bisa mewakili klub daerahnya masing-masing. Jadi ada suatu kebanggaan sendiri ketika kita mengemban nama sebuah club yang benar-benar besar sepakbolanya. Sedangkan untuk tahap internasional, kita berencana untuk mengadakan friendly match. Cuma yang paling mungkin untuk sekarang ini adalah kita membuat invitation untuk turnamen dengan negara-negara lain dan tim esports yang bertanding berasal dari club sepakbola masing-masing. Di luar sana, hal seperti itu sudah cukup banyak dan kita ingin menuju ke sana."

Terakhir, menutup percakapan ini, PSSI ungkapkan bahwa pemilihan gim FIFA didasari pada kapabilitas Federasi FIFA atas gim tersebut. Dan, PSSI tentunya mengikuti Federasi besar yang berada di atas mereka. Rencana paling dekat yang akhirnya terungkap adalah rencana PSSI untuk menggelar turnamen dengan skala nasional di tahun 2020. Melibatkan 3 kota besar dan melangsungkannya secara bersamaan, yang nantinya bermuara pada perekrutan timnas esports dari PSSI.

Menurut Sobat Esports, mungkinkah PSSI merealisasikan semua rencana-rencananya?