Meski bisa dibilang agak lambat, namun pertumbuhan olahraga elektronik di Italia nampak kian menjanjikan. Tahun ini, Italia sepertinya akan meresmikan kompetisi liga sepakbola virtual yang bakal bertajuk eSerie A (2019 - 2020). Beberapa klub elit Serie A; seperti AS Roma, Cagliari, Genoa, Bologna, Parma, dan Sampdoria, telah lama membentuk divisi esports guna bertanding di dalamnya.
Italia bukanlah negara utama pemasok atlet esports ternama, ataupun kerap menggelar turnamen berskala major, namun lambat laun minat masyarakatnya terhadap profesi gamer profesional kian meningkat. Berdasarkan hasil survei dari Italian Developers Publishers Association (AESVI), ada sekitar 350 ribu penduduk yang aktif mengikuti ragam kegiatan esports. Angka tersebut kian melambung sampai 1,2 juta orang, bila memasukkan jumlah penduduk yang hanya menontonnya sesekali tiap minggunya. Itu pun sudah meningkat sekitar 35% dari jumlah penikmat esports aktif pada tahun sebelumnya.
Apa yang membuat mereka tertarik? Dulu sih, pembahasan esports di Italia bukanlah hal jamak, tapi setelah sadar adanya jumlah besar uang yang diperebutkan dalam kompetisi gim secara virtual ini, serta prospeknya yang terus menuai reaksi positif masyarakat dunia, maka mereka pun mulai terpancing untuk mengikutinya. Masih merunut hasil risetnya, cabang gim yang paling menarik perhatian penduduk Italia adalah kategori olahraga, baru kemudian diikuti genre MOBA dan RTS.
Gim olahraga yang paling diminati adalah FIFA, besutan EA Sports. Sementara, Call of Duty dan League of Legends berada di urutan gim terfavorit berikutnya. Pilihan gim FIFA selaras dengan olahraga yang paling digemari di Italia, sepakbola. Kompetisi Call of Duty World League menjadi event terfavorit, yang disusul oleh Italian Esports Open dan FIFA Global Series, serta ajang FIFA 18 Global Series juga nyaman pada posisi keenam.
Sama halnya dengan konsep liga esports berbasis gim sepakbola di sejumlah negara lainnya, Italia pun mengasosiasikannya dengan kompetisi elit sepakbola miliknya, yakni Serie A. Bila sebelumnya sudah lebih dulu beredar Virtual Bundesliga, Esports LaLiga, ePremier League, dan e-Ligue 1 (pertama kali, tahun 2016), maka tahun ini giliran Liga eSerie A yang menetas.
Sebagaimana terungkap dari postingan oleh Nicolo 'Insa' Mirra, seorang gamer profesional FIFA yang sempat bernaung di klub AS Roma, beberapa waktu lalu. Nantinya, semua klub peserta Serie A bakal secara otomatis turut berkompetisi dalam liga eSerie A, dengan diwakili oleh para atlet esports. Apakah liga virtual (FIFA & PES) ini kembali mampu didominasi oleh punggawa esports asal klub Juventus? Ataukah, menjadi lahan potensial bagi kebangkitan klub berlogo warna merah-hitam, Rossoneri?
Uniknya, tidak hanya klub sepakbola yang ikut meramaikan persaingan virtual ini, karena sejumlah pemain pro kulit bundar pun menunjukkan minat dan keahliannya dalam mengolah bola gunakan kontroler. Seperti misalnya Alessio Romagnoli yang bermain di AC Milan, dan telah membentuk skuad esports bernama AR13. Lalu, sang pangeran Roma, Francesco Totti juga didapuk jadi nama turnamen sendiri, Totti Championship League.
Bahkan, ada pemain sepakbola asal klub Leipzig, Jerman, yakni Diego Demme, yang tidak tanggung-tanggung dengan geluti kedua profesi berbeda alam tersebut. Pemain berposisi gelandang tengah ini ternyata tidak hanya bermain secara rutin di Bundesliga dan Champions League, tapi ikut berjuang di Virtual Bundesliga. Awas ketukar ya, jangan bawa kontroler ke lapangan hijau, atau sepatumu untuk dicolok ke konsol :D
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|