Tim di liga profesional League of Legends di Cina, LPL (League of Legends Pro League), Edward Gaming memberikan sebuah pengumuman mengejutkan terkait salah seorang pemain yang dinaungi oleh organisasi tersebut.
Edward Gaming LoL
Pengumuman tersebut berisi tentang tindakan disiplin yang diambil oleh Edward Gaming selaku organisasi terhadap Aodi, toplaner mereka terkait masalah perkataan kasar di dalam permainan. EDG mengumumkannya lewat akun Weibo, media sosial semacam Twitter yang populer di Cina.
EDward Gaming has fined their top laner Aodi for unprofessional behavior towards DRX Keria in solo queue.
— Kevin Kim ? (@KevinKimLoL) July 28, 2020
Aodi is to have this month's salary deducted, and will be accepting further punishments that may be issued by the league.#LPL pic.twitter.com/cElidUPXIH
Dalam keterangan yang berhasil diterjemahkan oleh reporter Korizon Esport, Kevin Kim, Edward Gaming akan memberikan hukuman penalti berupa pemotongan 1 bulan gaji untuk Aodi. Berdasarkan Kevin Kim, mereka juga memotong segala jenis bonus maupun insentif untuknya dalam satu bulan tersebut.
Insiden ini dimulai ketika Aodi sedang bermain solo que ranked League of Legends di server Korea. Di dalam tim tersebut terdapat seorang pemain profesional League of Legends di liga Korea yaitu Keria yang saat ini bermain untuk DRX (Sebelumnya Kingzone DragonX). Kebetulan saat itu Keria sedang melakukan siaran secara langsung.
Lalu ketika permainan berlangsung, ada kejadian di mana Aodi meminta bantuan Keria untuk menolongnya bertarung 2 vs 2 melawan tim lawan. Namun Keria yang saat itu bermain sebagai jungler sedang membantu midlanernya untuk mengamankan buff. Selanjutnya Aodi yang kesal mulai mencurahkan kekesalannya di chat dengan perkataan-perkataan yang tidak pantas dan kasar seperti "I give you mom die" ataupun "FK you". Selanjutnya Aodi mengatakan "FF GO" sebelum akhirnya menginisiasi untuk menyerah.
Hal ini mendapatkan respon keras dari komunitas esport Korea yang menyayangkan hal tersebut terjadi dan terlebih kepada pemain kesayangan mereka. Oleh sebab itu, EDG sebagai organisasi langsung mengambil keputusan cepat dan menghukum Aodi. Sebagai update terbaru, pihak LPL juga memberikan denda terhadap Edward Gaming selaku organisasi karena lalai akan perilaku pemainnya. Tim ini didenda sebanyak 20.000 Yuan atau sekitar 42 juta Rupiah.
Aodi saat ini merupakan pemain top lane cadangan untuk Edward Gaming. Setelah insiden yang tidak profesional ini dia mungkin tidak akan lagi bermain di sisa pertandingan dari LPL Summer Split 2020.
Berlaku Toxic di permainan manapun tentu saja tidak bisa diterima. Perkataan atau perlakuan kasar dalam game seharusnya tidak dilakukan oleh siapapun itu. EDG yang dengan tegas memberikan hukuman bisa kita jadikan contoh bagaimana seharusnya ketoxican ini harus diatasi.
Dan wajib diingat nih Sobat Esports, di game apapun, di level tingkatan apapun, berlaku toxic tidak akan pernah dibenarkan. Sebaliknya marilah kita berlaku suportif untuk membuat lingkungan game dan esport yang lebih nyaman bagi semua pihak.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|