Pendidikan adalah suatu proses yang berkembang mengikuti zaman. Edukasi tidak hanya terbatas pada mata pelajaran spesifik namun juga hal-hal baru yang terjadi di dunia, seperti juga esports.
Olahraga kompetitif berbasis perangkat permainan ini telah mampu memikat jutaan anak muda di dunia, termasuk para pelajar. Namun, masih banyak kalangan awam seperti para pengajar yang terbelalak dengan tingginya minat bermain gim anak muda masa kini.
Siyap Pak Mario!!!
Kontradiksi pun muncul, khususnya di kalangan masyarakat dan dunia pendidikan tanah air. Sinyalemen bermunculan bahwa main gim bukanlah proses belajar, gim hanya bertujuan menghibur, kebalikannya dari belajar, dan gim bisa membuat bodoh.
Tentu saja, sinyalemen di atas perlu diluruskan, pertama adalah perbedaan antara bermain gim secara kasual dan esports. Mudahnya, pembeda kedua kebiasaan tersebut adalah motivasi dan tujuan. Bermain gim secara kasual memang untuk kesenangan, sehingga motivasi pemainnya pun semata hanya untuk hal remeh-temeh seperti mengisi waktu luang atau sekedar melepas penat.
Lain halnya dengan esports yang merupakan aktivitas tertentu dengan klasifikasi spesifik pula. Pemain esports adalah orang yang menjalani latihan rutin, mengikuti turnamen, bertanding lawan orang lain sembari pelajari dan menganalisa permainan. Jadi, esports adalah sesuatu yang lebih rumit ketimbang main gim semata.
Lantas, apa urgensinya menyematkan esports ke sekolah? Tentu saja pendidikan, sebagaimana pemahaman bahwa pendidikan itu bersifat universal dan tidak terbatas. Pendidikan juga bertujuan mengarahkan murid agar punya kemampuan untuk menuai buah manfaat dari fenomena esports, serta tak memiliki pemikiran yang salah dengan tren budaya millenial.
Hal ini sudah terlihat di banyak sekolah kawasan Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Asia-Pasifik, dan Timur Tengah. Hampir 70% sekolah yang ada di sana sudah berminat menerapkan esports sebagai salah satu program pendidikan.
Ada pun keuntungan instan yang dirasakan dari pihak sekolah maupun murid berkat kehadiran program esports, antara lain:
- Meningkatkan suasana belajar yang lebih baik bagi siswa
- Meningkatkan ketertarikan siswa untuk sekolah
- Mengembangkan kemampuan siswa dalam STEM (Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika)
- Membantu sekolah memperoleh minat para calon siswa baru
Jadi, program esports tidak hanya menyiapkan atlet-atlet esports, tapi tenaga kerja yang punya keahlian siap pakai di sektor lain dalam industri esports. Bahkan diketahui dari poling internal sebuah sekolah di Amerika, bahwa seperempat dari 75 murid punya minat berbeda atau tidak hanya ingin jadi atlet esports. Beberapa ada yang ingin membuat website, menjalankan aktivitas sosial media, sebagai observer, manajer tim, jurnalis, dan videographer, serta ada juga yang berminat besar menggeluti caster.
Ini membuktikan peluang kerja di dunia esports begitu luas dan begitu banyak skill yang bisa dipelajari. Semua itu bisa diawali lebih dulu dengan pengenalan dan pembekalan di sekolah.
Beberapa perusahaan telah terjun langsung ke sekolah untuk berkolaborasi mengadakan event esports. Seperti Yamisok dan JD.ID yang menggelar IHSL (Indonesia Highschool League). Bahkan event ini telah memasuki musim keduanya. Lalu IEL (Indonesia Esports League) yang memberikan kesempatan atlet esports kampus menjadi wakil nasional ke SEA Games 2019.
IHSL memberlakukan persyaratan ketat bagi para peserta untuk tetap mementingkan pendidikan agar mendapat izin mengikuti turnamen esports. Mereka harus membuat surat pernyataan, mendapatkan izin orangtua dan sekolah, serta menjaga nilai mata pelajaran sesuai standar memuaskan.
Ini semua semata-mata demi tujuan agar esports tidak lagi diasosiasikan dengan bodoh-pintarnya seseorang. Siswa mampu tetap berprestasi di pendidikan formal sekaligus mempertontonkan bakat profesionalnya yang selama ini belum punya sarana pelampiasan.
Sekolah tidak dibuat untuk menentukan murid harus menjadi apa di masa depan. Sekolah yang baik harus memberikan kesempatan bagi para murid menjadi individu terbaik sembari membekalinya dengan ilmu guna mengejar apapun cita-cita yang mereka mau.
Apakah dampak positif bermain gim yang kamu rasakan sewaktu sekolah, Sobat Esports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|