Abuget Cup Curi Perhatian Publik di IGX 2018

Billy Rifki
09/07/2018 14:20 WIB
Abuget Cup Curi Perhatian Publik di IGX 2018
Esports.ID

Maraknya pengunjung di IGX kemarin (7-8 Juli) memenuhi berbagai booth yang menyajikan banyak keseruan serta hiburan. Tapi ada satu arena yang begitu padat dengan hingar-bingar penonton, yakni panggung khusus fighting games yang menggelar Abuget Cup 2018.

Ada tiga cabang yang dipertandingkan yakni Street Fighter V, Tekken 7, dan Dragon Ball FighterZ. Buat para pecinta game berantem, pastinya match semalam sangat menarik karena mempertemukan banyak jagoan dunia seperti ROX | Knee, Fursan | LowHigh, FAV | Sako, AB | kichipa-mu, dan banyak pemain internasional lainnya.

Strategi dan ketenangan rupanya sangat penting dalam bermain genre fighting. Sebatas kecepatan tangan saja ternyata bukanlah jaminan bisa menjadi pemain terbaik karena salah langkah sekali saja bisa mengakhiri ronde secepat kilat.

Di cabang Tekken 7, judul game yang familiar dengan gamer Indonesia sejak jaya-jayanya konsol PlayStation One, sang unggulan ROX | Knee berhasil jawab ekspektasi sekaligus menunjukkan kelasnya sebagai pemuncak point global sementara di Tekken World Tour. Gunakan Devil Jin andalannya, dia tak beri ampun lawan yang menghalangi jalannya dari gelar juara Abuget Cup 2018 di JIEXPO, Kemayoran.

Sementara Gachikun yang menduduki peringkat ke-12 dunia saat ini, berhasil keluar sebagai pemuncak pertama cabang Street Fighter V. Sebelum ajang ini, posisi terbaik sempat pula ia rengkuh saat Final Round 2018 di Atlanta, Georgia, AS, dengan peroleh posisi 4 untuk ranking events. Rashid andalannya tak pernah mengecewakan dengan tumbangkan Xiao Hai yang kendalikan Cammy.

Pemain Indonesia masih belum bisa berbuat banyak di turnamen ini termasuk di cabang Dragon Ball FighterZ. Duo Singapura menguasai partai final dan SEO keluar sebagai juara untuk mengungguli kompatriotnya, Tinkle.

Meski begitu, secara keseluruhan turnamen Abuget Cup berlangsung sangat meriah hingga dipenuhi kerumunan pengunjung yang tertarik dengan genre fighting. Semoga perhelatan ini akan menumbuhkan minat lebih kepada komunitas FGC (Fighting Game Community) sehingga event selanjutnya lebih dibanjiri penggemar.

Buat yang ingin mencoba menjadi atlet eSports, terjun ke genre fighting game bisa menjadi opsi bila kamu sulit bekerja sama dalam tim atau sangat percaya diri dengan kemampuan sendiri atau enggan bergantung pada orang lain. Terpenting adalah pahami dulu basic-nya kemudian pelajari permainan dari fighter-fighter dunia agar bisa memiliki pengetahuan lebih.