Setelah berkiprah di FUT Champions Cup bulan Desember silam, kini Kenny 'rainesual' Prasetyo kembali berkesempatan unjuk kemampuan di ajang serupa bulan depan. Pemain FIFA asal klub SFI Esports ini terima konfirmasi email yang nyatakan dirinya berhak tampil di Gfinity - FUT Champions Cup April.
FUT Champions Cup sendiri adalah salah satu turnamen dari rangkaian EA Sports Global Series, untuk menjaring pemain-pemain FIFA terbaik di dunia sebelum berlaga di panggung utamanya, FIFA eWorld Cup!
Di musim keduanya, EA Sports Global Series kembali mempercayakan Gfinity sebagai penyelenggara FUT Champions Cup pada bulan April nanti. Sebagai catatan, Gfinity juga menghelat FUT Champions Cup Desember dan tiga 'Licensed Qualifying Events' sepanjang bulan Januari hingga Maret, serta pelaksana debut turnamen ePremier League. Semua event berlangsung di Gfinity Esports Arena, London.
Gfinity Esports Arena di London (Gfinity)
Berlangsung tanggal 5 - 7 April 2019, FUT Champions Cup London ini akan menampilkan 64 pemain FIFA terbaik dari dua platform konsol (PS4 dan Xbox One), dan 19 pemain di antaranya berasal dari fitur kompetisi in-game secara online.
Kenny 'rainesual' Prasetyo memang tidak asing lagi dengan kompetisi FIFA di skala global, karena dirinya sudah beberapa kali mampu buktikan mampu lolos ke sejumlah event internasional. Namun, pemain yang masih berusia 24 tahun ini ternyata malah tak menduga bisa lolos ke FUT Champions Cup bulan April nanti.
"Bisa dibilang ini proses yang paling tidak terduga sama sekali, karena to be honest di saat kualifikasi aku kalah di semifinal. Dan lawanku itu yang layak jadi wakil Asia di ajang FUT Champions Cup London nanti," tutur Kenny Prasetyo, ketika ditanya oleh tim Esports.ID. "Tapi entah kenapa, dia kena ban oleh EA Sports dan mereka menunjuk aku sebagai perwakilan Asia."
Kenny 'rainesual' Prasetyo (FIFA Division - SFI Esports)
Sebagai perwakilan Indonesia, dan juga Asia, Kenny mengakui bahwa masih ada kecenderungan pemain dari Eropa atau Amerika lebih mendominasi persaingan di kompetisi FIFA secara global. Meski bukan berarti skill maupun kemampuan pemain-pemain FIFA dari benua kuning ini lebih rendah, namun lebih bermuara pada kesempatan berkompetisi saja.
"Ya, memang betul. Pemain Amerika dan Eropa mendominasi, tapi itu juga karena jatahnya Asia hanya satu pemain dari 32 besar di setiap event. Jadi, perbandingannya agak kurang tepat..," tambahnya lagi.
Dikarenakan info kelolosan yang agak mendadak serta minimnya waktu tersisa sebelum keberangkatannya, maka Kenny ingin maksimalkan dengan banyak latihan atau sparing bersama pemain pro lainnya di Indonesia. Sekaligus menerima masukan-masukan berarti dan belajar strategi baru.
"Kalau dari SFI, pastinya selalu menargetkan untuk jadi yang terbaik, begitu pula target pribadi aku," ungkap Kenny, berbicara soal target dirinya dan SFI di ajang FUT Champions Cup April. "Tapi, kalau boleh berharap sih bisa lolos dari group stage sudah merupakan pencapaian yang bagus."
Kenny Prasetyo bersama Menpora Imam Nahrawi (Instagram)
Kendala terbesar, masih menurut Kenny, dalam melakoni pertandingan di event-event bergengsi dan berskala besar adalah bersikap tetap tenang agar mampu tampil maksimal serta mengeluarkan semua kemampuan. Kadang bertanding di event besar bisa bikin pemain pro sekalipun merasa gugup.
"Ke depannya, semoga scene FIFA di Indonesia bisa berkembang pesat dan kompetisi lokalnya semakin banyak digelar," tutup Kenny. "Untuk sekarang, kita harus terus mendukung Indonesia Gaming League (IGL) yang sudah mempelopori Liga FIFA 19 FUT pertama dan terbesar di Indonesia."
Siap Kenny! Dukung juga perjuangan anak bangsa merintis asa tembus panggung utama di kompetisi gim FIFA 19! Selamat bertanding ya ^_^
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|