Kasus Pedofilnya Terekspos Publik, Akhir Karir Dreamkazper

Rendy Lim
10/04/2018 14:53 WIB
Kasus Pedofilnya Terekspos Publik, Akhir Karir Dreamkazper
Overwatch League; Boston Uprising; Dreamkazper

Beberapa hari terakhir, komunitas Overwatch League sedang diramaikan dengan kasus yang menyangkut salah satu pemain Boston Uprising, Jonathan ‘Dreamkazper’ Sanchez. Pada awalnya Dreamkazper diisukan melakukan tindakan seksual yang tidak pantas kepada fans OWL di bawah umur. Hal tersebut kemudian membuat pemain DPS Boston Uprising ini terkena suspend pada 9 April kemarin.

Namun investigasi selanjutnya mengungkapkan bahwa Dreamkazper tidak hanya melakukan hal tersebut sebagai bagian dari komunikasinya dengan fans. Laporan dari korban mengatakan bahwa pemain berusia 21 tahun itu menggunakan statusnya sebagai pemain Overwatch League untuk mendekatinya.

Kasus pertama (Lily @humblekusaii):

Setelah menjadi teman dalam media sosial, Dreamkazper mulai memancingnya dengan obrolan-obrolan berbau seksual dan meminta perempuan di bawah umur tersebut untuk mengirimkan fotonya tanpa busana serta melakukan facetime secara privat.

Dreamkazper sadar Lily masih berusia di bawah umur

Perempuan yang diketahui bernama Lily (@humblekusaii) masih berusia 14 tahun, berbeda 7 tahun dengan Dreamkazper yang saat ini berusia 21 tahun. Lily kemudian memberikan penjelasan tentang kedekatannya dengan pemain Overwatch tersebut melalui public Google Document yang juga bisa kalian akses di sini. Selain itu, Lily juga memberikan bukti berupa screenshot percakapan mereka berdua yang juga dapat diakses publik.

Mulai dari Dreamkazper yang menawarkan dirinya untuk membelikan PC gaming serta Overwatch dan kemudian bermain bersama, hingga candaan yang berbau seksual dalam berbagai pembicaraan dengannya. Pada penutup pernyataan tersebut, Lily mengatakan apa yang terjadi dirinya adalah pemanfaatan status dari Dreamkazper kepada dirinya.

Chat berbau vulgar dari Dreamkazper ke Lily

Lily menambahkan bahwa seharusnya Dreamkazper harus mengetahui dampak dari apa yang dia lakukan kepada seseorang yang berusia 7 tahun lebih muda darinya, apalagi ketika dirinya merupakan representasi sebuah tim. Dreamkazper menggunakan status sosialnya untuk membutakan dan memanfaatkan dirinya.

Tidak hanya berhenti di Lily, Dreamkazper juga diketahui mendekati perempuan di bawah umur lainnya…

Setelah kasus dari Lily ramai diperbincangkan oleh publik, seorang perempuan berusia 16 tahun yang namanya tidak mau disebutkan melaporkan kepada jurnalis bahwa kasus serupa juga terjadi pada dirinya serta pelakunya sama yakni Dreamkazper.

Permintaan 'jaw-dropping' pictures

Perempuan ini mengirimkan bukti screenshots  yang berisi percakapan dirinya dengan pemain Boston Uprising yang dalam platform media sosial tersebut ditunjukkan Dreamkazper hanya berusia 2 tahun di atasnya. Pada chat tersebut juga ditunjukkan bahwa Dreamkazper diduga menawarkan untuk membayar tiket dirinya ke Los Angeles untuk bertemu serta meminta foto yang dimaksud dengan ‘jaw-dropping’ pictures.

Namun penerbangan tersebut dibatalkan setelah pihak orang tua dari perempuan khawatir dengan pertemuan yang direncanakan.

 Tiket Pesawat ke Los Angeles

Kepolisian Amerika memiliki hukum yang mengatur tentang kejahatan seksual pada anak-anak di Internet termasuk untuk meminta gambar atau bentuk komunikasi lainnya yang berkaitan tentang pornografi anak, serta mengetahui bahwa pihak yang diajak komunikasi masih berusia di bawah 18 tahun. Hal-hal tersebut dilanggar oleh Dreamkazper dan menyebabkan dirinya terancam untuk terkena hukum.

Pihak Boston Uprising dan Overwatch League memberikan sanksi terbesarnya pada Dreamkazper dengan mengakhiri kontraknya langsung.

Sangat disayangkan bahwa kadang sikap dari seorang pro player tidak berbanding lurus dengan kemampuannya. Memanfaatkan status sosialnya untuk keuntungan pribadi tentu tidak mencerminkan sikap pemain pro mengingat banyak pemain yang menjadikan mereka sebagai contoh atau panutan.

Bagaimana pendapatmu sobat eSports?