Esports

Barat Ungguli Timur, AS Juara Overwatch World Cup 2019

Ryan Maldini
04/11/2019 13:18 WIB
Barat Ungguli Timur, AS Juara Overwatch World Cup 2019
Korsel Gagal Rebut Trofi Ke-4, Cina Kalah Telak

Berbalik dengan kenyataan banyak event esports yang dikuasai oleh para atlet Asia, umumnya dari Cina dan Korea Selatan, namun kini nampaknya sisi barat lebih unggul setelah menjuarai Overwatch World Cup 2019, di ajang BlizzCon tahun ini.

Team USA mampu menjungkalkan perlawanan tim Cina dengan skor telak (3 - 0), yang sebenarnya jauh diunggulkan pada debut kejuaraan dunia gim Overwatch. Bahkan, tim AS ini telah lebih dulu perkasa di babak semifinal dengan menundukkan skuad impian asal Korea Selatan (3 - 1).

Sebagai catatan, tim Korsel merupakan juara bertahan di perhelatan serupa tahun sebelumnya, sekaligus pemegang rekor juara dunia Overwatch tiga musim berturut-turut. Sementara itu, tim Cina mengklaim peringkat runner-up selama dua kali OWC (2018 & 2019).

Deretan pemain yang memperkuat skuad tim AS di Overwatch World Cup 2019, adalah sebagai berikut:

  • Corey Nigra - Washington Justice - DPS
  • Kyle "KSF" Frandanisa - Los Angeles Valiant - DPS
  • Jay "sinatraa" Won - San Francisco Shock - DPS
  • Indy "SPACE" Halpern - Los Angeles Gladiators - Tank
  • Matthew "super" DeLisi - San Francisco Shock - Tank
  • Grant "moth" Espe - San Francisco Shock - Healer
  • Shane "Rawkus" Flaherty - Houston Outlaws - Healer
  • Aaron "Aero" Atkins - Dallas Fuel - Coach

Cukup wajar bila melihat materi pemain tim AS yang diperkuat tiga punggawa asal skuad San Francisco Shock, sebagai tim jawara Overwatch League Season 2 Grand Finals. Bahkan, Jay 'sinatraa' Won mampu mengawinkan dua titel MVP, baik saat Overwatch League Season 2 maupun di Overwatch World Cup.

"Pastinya sangat berarti untukku," ungkap Jay 'sinatraa' Won. "Tapi, aku sungguh harus berterimakasih kepada tim. Tanpa mereka, aku tak akan bisa apa-apa. Menurutku pribadi, Corey yang lebih layak mendapat MVP. Intinya, aku bahagia."

Ini juga menjadi pembalasan manis oleh Team USA terhadap sang juara bertahan, Korea Selatan, bahkan dengan skor yang cukup telak. Secara total, tim AS hanya kehilangan satu map sepanjang turnamen, yakni saat menghadapi tim Korsel.


"Ini sesuai perkiraan. Kami datang ke sini penuh percaya diri. Kami sempat sedih kehilangan satu map lawan Korea, karena ingin meraih hasil sempurna (golden run)," tandas Indy 'SPACE' Halpern, pemain tim AS (Los Angeles Valiant). "Ini luar biasa. Suatu kebanggaan bermain untuk Team USA." Dirinya menambahkan bahwa hasil ini tak terlepas dari kerja tim pelatih, serta kehadiran sponsor yang sediakan bootcamp.

Apakah hasil ini menandakan bangkitnya kekuatan tim-tim Overwatch Eropa dan Amerika yang kerap tunduk dari wakil Asia? Mampukah tim AS mempertahankan performanya tahun ini dan kembali meraih trofi juara dunia Overwatch di musim berikutnya? Selamat Team USA!