Irissia: "Gender Bukan Halangan, Passion Lebih Utama!"

Rendy Lim
11/04/2018 13:43 WIB
Irissia: "Gender Bukan Halangan, Passion Lebih Utama!"
Street Fighter V - Audrey 'Irissia' Rosique

Sebagai satu-satunya pemain perempuan yang berkompetisi dalam turnamen Gfinity Elite Series, Audrey ‘Irissia’ Rosique memberikan semangat kepada para perempuan untuk berpartisipasi dalam turnamen eSports. Menurutnya, gender bukanlah hambatan utama, semangat untuk berkompetisilah yang menghalangi perempuan menjadi profesional gamer di eSports.

Meskipun dengan tiga turnamen berbeda dan 10 tim partisipan dalam Elite Series, kehadiran pemain perempuan yang hanya Irissia sendiri dapat dipandang sebagai masalah. Namun,  hal tersebut dibantah oleh Irissia.

Irissia yang berkompetisi dalam turnamen Street Fighter V mengatakan bahwa situasi yang ada tidak seperti itu. Menurutnya, perempuan juga mendapatkan kesempatan yang sama dalam eSports dan selama ini dirinya tidak pernah mendapatkan perlakuan yang merendahkan perempuan dalam komunitasnya.

Irissia dan passionnya dalam Street Fighter

“Dalam Street Fighter, tidak ada laki-laki ataupun perempuan, hanya players. Kamu mendapatkan spot dan kamu bermain”,ungkap Irissia. “Semua player bisa sangat dekat, meskipun hanya aku sendiri yang perempuan, itu bagus karena aku rasa kita semua adalah partisipan”.

Jumlah banyak atau sedikitnya perempuan yang berpartisipasi bukanlah masalah, karena hal yang paling penting adalah passion. Irissia mengatakan perempuan tidak dihentikan ketika mereka ingin bermain Street Fighter, pintu tersebut terbuka untuk semua orang dan saat ini mereka punya banyak pilihan game online untuk bermain.

“Aku bekerja keras dalam game pilihanku dan memberikan semua yang ku miliki untuk mencapai level saat ini”, tutur Irissia. “Menurutku ini lebih tentang passion dibanding permasalahan gender, mungkin lebih banyak perempuan yang tidak memiliki passion dalam Street Fighter, namun bukan berarti tidak ada”.

Menurut Irissia, Game Street Fighter berada dalam niche market Fighting Game dan membuat para playernya sangat mudah bergabung dalam komunitas tersebut tidak peduli laki-laki atau perempuan, karena apa yang mereka cari adalah pemain terbaik. Tidak ada pembatas antar gender serta komunitas sangatlah supportive untuk mendukung semua orang di dalamnya.

Irissia mulai bermain game saat berusia 12 tahun dan setelah jatuh cinta terhadap Street Fighter, dia memutuskan untuk melakukan live streaming melalui Twitch. Tidak lama setelah itu, Irissia dipilih untuk masuk ke Ares Esports, salah satu tim terbaik di kotanya, Perancis. Dalam tim tersebut, Irissia mendapatkan kesempatan untuk belajar bersama ambassador seperti James Rodriguez, Moussa Sissoko, Yannick Carrasco, Demba Ba dan lainnya.

Di Indonesia sendiri saat ini kita sudah melihat bangkitnya srikandi-srikandi dalam dunia eSports hingga mereka yang berhasil menorehkan prestasi dalam berbagai turnamen. Tentu hal tersebut membuktikan bahwa gender bukanlah penghalang untuk perempuan berpartisipasi apalagi meraih prestasi di eSports, setujukah kamu sobat eSports?