Kamu masih ingat tentang kisah seorang bocah berusia 16 tahun yang iseng ikut kualifikasi Classic Tetris World Championship namun ternyata akhirnya mengalahkan tujuh kali juara dunia tetris pada kompetisi tersebut. Kisah gamer-gamer muda amatir yang terjun ke kompetisi kompetitif ini membuktikan kalau potensi atlet esports berbakat kita tak hanya dari mereka yang sudah bergabung dengan tim professional.
Hampir sama dengan cerita di atas, pada gelaran turnamen Fighting Game Championship (FGC) di Las Vegas, Amerika Serikat akhir pekan lalu, ada pemuda asal Pakistan yang namanya bahkan baru muncul satu tahun belakangan berhasil 'mengobrak-abrik' kompetisi Tekken 7 di Evolution Championship Series (EVO) 2019.
8 Players , 4 Countries, 1 Champion.
— EVO (@EVO) August 5, 2019
Pakistan's Arslan Ash takes #EVO2019!#TEKKEN7 Top 8 Results:
1 ??@ArslanAsh95
2 ??@holyknee
3 ??@tk_anakin
4 ??@hk_takkun
5 ??@daichinobi
5 ??@TLaionsan
7 ??@chikurintut
7 ??@TekkenLowhigh https://t.co/pRm0CRLp4y #TWT2019 #EVOPS4 pic.twitter.com/rrquuV8CBy
Dia adalah Arslan "Arslan Ash" Siddique, gamer asal Pakistan ini berhasil mengalahkan Jae-Min “Knee” Bae di babak grand final Tekken 7 EVO Championship Series 2019, menghadiahkan dirinya tak hanya sekedar uang sebesar 14.000 USD, namun juga gelar sebagai juara dunia Tekken 7.
Datang dari negara yang jarang terdengar pada scene kompetitif fighting game membuat Arslan Ash sendiri menjadikan dirinya sebagai motivasi bagi gamer di negaranya. Tidak hanya itu, ini membuktikan atlet-atlet esports sukses tak selamanya berasal dari Korea Selatan, Jepang, ataupun Amerika.
Berawal dari bermain Tekken Tag Tournamen 2 dan The King of Fighters, Arslan Ash memutuskan untuk masuk ke dunia kompetitif pertama kalinya pada FV X SEA Major Malaysia 2018. Ikut kompetisi dengan bermodal nekat, Arslan Ash mengaku memang mengalami cukup banyak masalah diantaranya adalah visa dan dana. Namun hasil yang didapatkan pada turnamen pertamanya ini tidaklah terlalu buruk yakni peringkat 9.
Arslan Ash saat menang EVO Championship 2019
Prestasinya pada turnamen tersebut membuat dirinya dilirik oleh tim vSlash eSports dan mengantarkannya pada OUG Tournament 2018 di Dubai, dimana untuk pertama kalinya dirinya mengalahkan Jae-Min “Knee” Bae pada turnamen tersebut dan langsung menghebohkan scene kompetitif Tekken 7.
Selanjutnya, pada bulan Februari lalu, Arslan Ash berhasil menjuarai EVO Japan, membawa pulang hadiah sebesar 14.000 USD. Sayangnya, tak banyak pro player yang menganggap kompetisi EVO Japan karena umurnya yang baru berusia dua tahun dan dianggap kalah besar dengan kompetisi-kompetisi lainnya yang diselenggarakan di Amerika.
Arslan Ash kembali bertemu untuk kedua kalinya dengan Jae-Min “Knee” Bae di grand final TGU X SEA Major Thailand 2019. Lagi-lagi, pemain berusia 23 tahun ini mengalahkan 'sang dewa' dengan skor 3-2, menunjukkan kehebatannya bermain Kazumi bukanlah main-main.
Pada akhirnya, kemampuan Arslan Ash diakui oleh fans Tekken dunia saat dirinya mengalahkan Jae-Min “Knee” Bae untuk ketiga kalinya di EVO Championship Series 2019 akhir pekan lalu. Tak hanya itu, Arslan Ash adalah satu-satunya player asal Pakistan yang masuk ke 8 besar Tekken 7 EVO 2019! Level permainan Arslan Ash memang pantas disandingkan dengan mereka yang sudah lama bergelut di scene kompetitif Tekken 7, bagaimana tidak, dirinya tampak santai dan membaca dengan baik gerakan lawannya tersebut.
Pada wawancara bersama theScore esports, Arslan Ash mengatakan bahwa pemain asal Pakistan sama hebat dan kompetitifnya dengan Korea dan mereka akan berlatih lebih keras untuk menjadi lebih baik lagi saat melihatku menang. Arslan Ash juga merasa komunitas Tekken dan gim di Pakistan akan menjadikan dirinya sebagai patokan dan tentunya ini akan menguntungkan untuk berkembangnya komunitas di sana.
Suksesnya atlet-atlet esports dari negara yang jarang terdengar di kompetisi internasional tentu adalah hal yang bagus untuk meningkatkan motivasi komunitas-komunitas esports di asalnya. Selain untuk meningkatkan level kompetisi yang sebelumnya hanya dikuasai oleh negara-negara tertentu, ini bisa membantu untuk regenerasi dan menggali potensi atlet esports muda.
Bagaimana pendapatmu Sobat Esports, adakah sosok atlet esports yang kamu idolakan dan jadikan sebagai panutan?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|